SIKAP DAN PERILAKU KERJA



 A.    Pendahuluan

Pola perilaku kerja merupakan the core procces of entrepreneurial atau poses inti dari ketrampilan kewirausahaan. Salah satu didalamnya yaitu pola bekerja keras dan pola bekerja cerdas. Oleh karena itulah tiap tiap orang yang bekerja ataupun berwiraswasta haruslah mempunyai motivasi, motivasi utama adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup
Teori motivasi yang paling terkenal adalah yang dikemukakan oleh Abraham Maslow tentang hirarki kebutuhan. Menurut Maslow motivasi manusia sangat dipengaruhi oleh kebutuhan mendasar yang perlu dipenuhi. Ada lima kategori kebutuhan yang paling penting sampai kebutuhan yang tidak penting, yaitu sebagai berikut:
1.      Phycologycal needs, yaitu kebutuhan fisiologis yang meliputi makan, minum, tidur, pakaian, dan tempet tinggal
2.      Safety (security), yaitu kebutuhan akan rasa aman da bebas dari ancaman psikis dan fisik
3.      Social affiliation, yaitu kebutuhan social yang meliputi pertemanan dan kasih sayang
4.      Esteem (recognition), yaitu kebutuhan penghargaan, kemampuan, kompetensi, dan harga diri
5.      Self actualization, yaitu kebutuhan aktualisasi diri dan mengembangkan potensinya sesuai dengan minat dan bakat, serta kebutuhan berprestasi
Beberapa pakar kewirausahaan mengemukakan bahwa minat seseorang untuk menekuni kewirausahaan karena adanya suatu motivasi tertentu, yaitu suatu motivasi untuk berprestasi lebih selain dari orang tersebut berkeinginan untuk memberikan ekspresi yang lain. Motivasi berprestasi adalah suatu nilai social yang mengutamakan keinginan untuk mencapai dan menjadi yang terbaik guna mencapai kesuksesan secara pribadi. (Gede Angan , Suhandana, 1980:55)

MOTIVASI ADALAH KEMAUAN UNTUK BERBUAT SESUATU, SEDANGKAN MOTIF ADALAH KEBUTUHAN, KEINGINAN, DORONGAN. MOTIF DG KEKUATAN BESARLAH YG AKAN MENENTUKAN PERILAKU SESEORANG.

TEORI X DAN Y
TEORI X
PEKERJAAN PADA HAKEKATNYA TIDAK DISENANGI ORANG BANYAK
KEBANYAKAN ORANG RENDAH TANGGUNG JAWABNYA
KEBANYAKAN ORANG KURANG KREATIF
ORG LEBIH SUKA MEMIKIRKAN KEBUTUHAN FISIK, ASAL SDH TERPENUHI SELESAI PERSOALANNYA.
KEBANYAKAN ORANG HRS DIKONTROL SECARA KETAT DAN SERING HARUS DIPAKSA BEKERJA.

TEORI Y
PEKERJAAN ITU SBTLNYA SAMA DG BERMAIN, CUKUP MENARIK DAN MENGASYIKKAN.
ORANG MEMPUNYAI KEMAMPUAN KREATIVITAS
SETIAP ORANG MEMPUNYAI KEMAMPUAN MENGAWASI SENDIRI GUNA MENCAPAI TUJUAN.
ORANG TIDAK HANYA MEMILIKI KEBUTUHAN FISIK SAJA TETAPI KEBUTUHAN AKAN RASA AMAN, INGIN BERGAUL, INGIN DIHARGAI, DAN INGIN MENONJOLKAN DIRINYA.
ORANG HARUS DIBERI MOTIVASI AGAR DAPAT MEMBANGKITKAN DAYA INISIATIF DAN KREATIVITASNYA.
KEDUA TEORI INI JANGAN DISIMPULKAN BHW TEORI X JELEK, TEORI Y BAIK. MEMBERIKAN KIRA-KIRA ARAH ATAU KECENDERUNGAN ORANG.


B.     Faktor-faktor Motivasi Berwirausaha

Ciri-ciri wirausaha yang berhasil (Kasmir, 27 – 28)
1.      Memiliki visi dan tujuan yang jelas. Hal ini berfungsi untuk menebak ke mana langkah   dan arah yang dituju sehingga dapat diketahui langkah yang harus dilakukan oleh pengusaha tersebut
2.      Inisiatif dan selalu proaktif. Ini merupakan ciri mendasar di mana pengusaha tidak hanya menunggu sesuatu terjadi, tetapi terlebih dahulu memulai dan mencari peluang sebagai pelopor dalam berbagai kegiatan.
3.      Berorientasi pada prestasi. Pengusaha yang sukses selalu mengejar prestasi yang lebih baik daripada prestasi sebelumnya. Mutu produk, pelayanan yang diberikan, serta kepuasan pelanggan menjadi perhatian utama. Setiap waktu segala aktifitas usaha yang dijalankan selalu dievaluasi dan harus lebih baik disbanding sebelumnya.
4.      Berani mengambil risiko. Hal ini merupakan sifat yang harus dimiliki seorang pengusaha kapanpun dan dimanapun, baik dalam bentuk uang maupun waktu.
5.      Kerja keras. Jam kerja pengusaha tidak terbatas pada waktu, di mana ada peluang di situ dia datang. Kadang-kadang seorang pengusaha sulit untuk mengatur waktu kerjanya. Benaknya selalu memikirkan kemajuan usahanya. Ide-ide baru selalu mendorongnya untuk bekerja kerjas merealisasikannya. Tidak ada kata sulit dan tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan.
6.      Bertanggungjawab terhadap segala aktifitas yang dijalankannya, baik sekarang maupun yang akan datang. Tanggungjawab seorang pengusaha tidak hanya pada segi material, tetapi juga moral kepada berbagai pihak.
7.      Komitmen pada berbagai pihak merupakan ciri yang harus dipegang teguh dan harus ditepati. Komitmen untuk melakukan sesuatu memang merupakan kewajiban untuk segera ditepati dana direalisasikan.
8.      Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak, baik yang berhubungan langsung dengan usaha yang dijalankan maupun tidak. Hubungan baik yang perlu dlijalankan, antara lain kepada : para pelanggan, pemerintah, pemasok, serta masyarakat luas.




Dari analisis pengalaman di lapangan, ciri-ciri wirausaha yang pokok untuk dapat berhasil dapat dirangkum dalam tiga sikap, yaitu :
1.      Jujur, dalam arti berani untuk mengemukakan kondisi sebenarnya dari usaha yang dijalankan, dan mau melaksanakan kegiatan usahanya sesuai dengan kemampuannya. Hal ini diperlukan karena dengan sikap tersebut cenderung akan membuat pembeli mempunyai kepercayaan yang tinggi kepada pengusaha sehingga mau dengan rela untuk menjadi pelanggan dalam jangka waktu panjang ke depan
2.      Mempunyai tujuan jangka panjang, dalam arti mempunyai gambaran yang jelas mengenai perkembangan akhir dari usaha yang dilaksanakan. Hal ini untuk dapat memberikan motivasi yang besar kepada pelaku wirausaha untuk dapat melakukankerja walaupun pada saat yang bersamaan hasil yang diharapkan masih juga belum dapat diperoleh.
3.      Selalu taat berdoa, yang merupakan penyerahan diri kepada Tuhan untuk meminta apa yang diinginkan dan menerima apapun hasil yang diperoleh. Dalam bahasa lain, dapat dikemukakan bahwa ”manusia yang berusaha, tetapi Tuhan-lah yang  menentukan !” dengan demikian berdoa merupakan salah satu terapi bagi pemeliharaan usaha untuk mencapai cita-cita
.
Kompetensi perlu dimiliki oleh wirausahawan seperti halnya profesi lain dalam kehidupan, kompetensi ini mendukungnya ke arah kesuksesan. Dan & Bradstreet business Credit Service (1993 : 1) mengemukakan 10 kompetensi yang harus dimiliki, yaitu :
1.      Knowing your business, yaitu mengetahui usaha apa yang akan dilakukan.
Dengan kata lain, seorang wirausahawan harus mengetahui segala sesuatu yang ada hubungannya dengan usaha atau bisnis yang akan dilakukan.
2.      Knowing the basic business management, yaitu mengetahui dasar-dasar pengelolaan bisnis,
misalnya cara merancang usaha, mengorganisasi dan mengenalikan perusahaan, termasuk dapat memperhitungkan, memprediksi, mengadministrasikan, dan membukukan kegiatan-kegiatan usaha. Mengetahui manajemen bisnis berarti memahami kiat, cara, proses dan pengelolaan semua sumberdaya perusahaan secara efektif dan efisien.
3.      Having the proper attitude, yaitu memiliki sikap yang sempurna terhadap usaha yang dilakukannya.
Dia harus bersikap seperti pedagang, industriawan, pengusaha, eksekutif yang sunggung-sungguh dan tidak setengah hati.
4.      Having adequate capital, yaitu memiliki modal yang cukup.
Modal tidak hanya bentuk materi tetapi juga rohani. Kepercayaan dan keteguhan hati merupakan modal utama dalam usaha. Oleh karena itu, harus cukup waktu, cukup uang, cukup tenaga, tempat dan mental.
5.      Hanaging finances effectively, yaitu memiliki kemampuan / mengelola keuangan, secara efektif dan efisien, mencari sumber dana dan menggunakannnya secara tepat, dan mengendalikannya secara akurat.
6.      Managing time efficiently, yaitu kemampuan mengatur waktu seefisien mungkin.
 Mengatur, menghitung, dan menepati waktu sesuai dengan kebutuhannya.
7.      managing people, yaitu kemampuan merencanakan, mengatur, mengarahkan/memotivasi, dan mengendalikan orang-orang dalam menjalankan perusahaan.
8.      Statisfying customer by providing high quality product, yaitu member kepuasan kepada pelanggan dengan cara menyediakan barang dan jasa yang bermutu, bermanfaat dan memuaskan.
9.      Knowing Hozu to Compete, yaitu mengetahui strategi / cara bersaing.
Wiraswasta harus dapat mengungkap kekuatan (strength), kelemahan (weaks), peluang (opportunity), dan ancaman (threat), dirinya dan pesaing. Dia harus menggunakan analisis SWOT sebaik terhadap dirinya dan terhadap pesaing.
10.  Copying with regulation and paper work, yaitu membuat peraturan atau pedoman yang jelas baik  tersurat, tidak tersirat. (Triton, 2007 :137 – 139)

Delapan anak tangga menuju puncak karir berwirausaha (Alma, 106 – 109), terdiri atas :
1.      Mau kerja keras (capacity for hard work)
2.      Bekerjasama dengan orang lain (getting things done with and through people)
3.      Penampilan yang baik (good appearance)
4.      Yakin (self confidence)
5.      Pandai membuat keputusan (making sound decision)
6.      Mau menambah ilmu pengetahuan (college education)
7.      Ambisi untuk maju (ambition drive)
8.      Pandai berkomunikasi (ability to communicate)

Post a Comment

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Previous Post Next Post