Allah yang Maha
Pengampun tentu akan mengampuni dosa-dosa hamba-Nya kecuali dosa syirik.
Terkait dengan menyekutukan Allah, ada cerita tentang seorang raja yang
mempunyai sesembahan berhala.
Suatu ketika raja tersebut jalan2 untuk
mengetahui kondisi rakyatnya. Di tengah jalan, entah karena apa raja tersebut
terperangkap ke dalam gentong. Dia bingung setengah mati, teriakannya pun tidak
di dengar orang. Kemudian ia berpikir untuk berdoa memohon berhala, tuhan
yang ia sembah selama ini agar ia bisa keluar dari gentong. Doanya kepada
Tuhannya, “Ya Tuhanku, keluarkan aku dari tong ini!” tapi tetap saja ia tidak
bisa keluar dari tong. Hampir raja tersebut putus asa terhadap usahanya untuk
keluar dari tong. Di tengah usahanya yang sia-sia itu, ia teringat bahwa masih
ada satu Tuhan yang belum ia mohon untuk dikeluarkan. Ialah Tuhan Allah. Ia
ingat berkali-kali ia diajak agar hanya menyembah Allah tapi raja tersebut
selalu menolak. Kini ia berpikir kalau Tuhan Allah itu benar ada doanya pasti
dikabulkan. Benar saja, setelah ia memohon kepada Allah, tak selang beberapa
lama, ada angin yang menerbangkan gentong itu hingga suatu tempat lalu jatuh
dah pecah.
Sikap Allah yang mengabulkan doa si raja penyembah berhala
itu yang belum pernah sujud pada Allah, bahkan ia berdoa baru satu kali itu
diprotes oleh malaikat. Kata malaikat, “Wahai Allah Yanng Maha Suci, kenapa
engkau kabulkan doa orang musrik itu yang sekalipun belum pernah ia
menyembahmu?” Jawab Allah, “La kalau tidak Aku kabulkan terus apa bedanya Aku
dengan patung-patung itu.”
Dari cerita singkat ini
dapatlah kita ambil salah satu hikmahnya, bahwasanya Allah itu pasti
mengabulkan doa-doa hambanya. Hanya saja kapan doa kita itu akan diijabah hanya
Allah saja yang tahu. Dan pasti saat doa diijabah adalah waktu yang paling
tepat bagi kita untuk mendapatkan apa yang harapkan.