Diambil dari Kuliah "Tuan Guru Bajang"
Itulah yang seharusnya selalu menjadi tuntunan dan
pedoman hidup umat muslim dalam berislam yang sebenarnya.
Tradisi-tradisi untuk menjaga segala hal baik dan menghindari setiap
kemudharatan hidup. Suri tauladan terbaik dari Rasulullah SAW semasa
berdakwah sepanjang hayat. Menampilkan wajah Islam yang Rahmatan Lil
'Alamin. Rahmat
Islam, memiliki tiga makna utama. Yaitu assilmu atau kedamaian,
assalam alias perdamaian dan assalamah yang berarti keselamatan. Dan
sesuai bagi seluruh umat
manusia. Ajaran yang bisa mentransformasikan perbedaan atau keberagaman
menjadi sebuah kekuatan dan energi membangun yang positif.
Hal itulah tema besar yang selalu saya sampaikan tiada bosan dalam
sejumlah kajian atau tausiyah di Lampung dua hari ini. Mulai dari kajian
bakda Isya di Masjid Taqwa Kota Metro Lampung, kuliah subuh di Masjid
Al-Muslimin Pahoman, tabligh akbar Masjid Al-Wasi'i Universitas Lampung
dan Kajian Jumat Masjid Agung Al-Furqon Bandar Lampung.
Belajar
untuk selalu menyayangi dan memaafkan setiap orang, termasuk yang
membenci atau memusuhi kita, meski itu sesuatu yang sungguh berat untuk
dilakukan. Mengedepankan ilmu, prasangka baik dan menimbang dari beragam
sudut pandang, dalam menilai dan menganalisa sebuah isu atau persoalan.
Mengikuti setiap perbuatan yang sudah jelas baik dan valid, setelah
melakukan otentifikasi atau klarifikasi alias tabayyun. Menjauhkan diri
dari aksi membebek atau serba latah ikut-ikutan, karena hanya akan
berujung pada kesesatan pikir dan tindakan menuju kerusakan.
Semua hal-hal baik itu, akan menjadi bahan bakar terbaik kita untuk
menuju kemakmuran, kesejahteraan, kemajuan maupun kemaslahatan bersama
seluruh anak bangsa yang kompak dalam bungkus Negara Kesatuan Republik
Indonesia ini. Aamiin ya rabbal alamin.