(tempat istirahat, musola: 2 km ke arah utara dari pantai taman, atau 4 km dari pantai soge)
Perjalanan darat menyusuri jalur lintas selatan Kabupaten Pacitan, Jatim, seketika terhenti manakala pandangan tertuju pada sekerumunan wisatawan bermain air tawar di muara Pantai Soge, salah satu destinasi wisata paling menakjubkan di daerah ini.
Niat untuk terus melaju di jalur bebas hambatan sepanjang pesisir selatan kota terpencil tempat kelahiran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini pun pupus sudah.
Dengan wajah berbinar dan hati diliputi rasa penasaran, mobil kami parkir darurat di tepian JLS (jalur lintas selatan) dan kemudian bergegas menyusuri jalan setapak, melewati satu area parkir "dadakan" kendaraan roda empat dan roda dua, untuk kemudian turun tepat ujung muara Sungai Soge.
Takjub! Mungkin itu kata pertama yang paling pas untuk menggambarkan betapa indahnya eksotika lanskap pantai yang terbentang di kawasan Samudera Hindia itu.
Puluhan wisatawan lokal dari berbagai daerah, mulai anak-anak hingga orang dewasa terlihat begitu asyik bermain air di muara Sungai Soge yang jernih dengan pasir putihnya.
Alur muara sungai berkelok mengitari pasir putih yang membentang di tengah hingga jarak radius 150-an meter, sehingga memberi ruang cukup luas bagi wisatawan untuk bermain apa saja dan menikmati keindahan wahana alami pantai.
Sementara debur ombak terus bergulung dan memecah di tepian Pantai Soge, sekelompok wisawatan remaja lain asyik bermain sepak bola plastik atau sejenis futsal hingga puas.
Masih ada lagi satu wahana hiburan yang bisa dinikmati oleh pengunjung selain sekadar berdiri memandangi ombak di tepian pantai, bermain air, ataupun sekedar nongkrong di bawah nyiur pohon kelapa sembari menikmati sajian es kelapa muda.
Wahana itu adalah "danau kecil" yang terbentuk karena air laut tidak sepenuhnya tertarik ke tengah laut saat terjadi fenomena air surut, dan terpisah oleh gundukan pasir putih yang membentang di tengah.
Danaunya tidak terlalu luas, tetapi sudah cukup untuk manuver "speed boat" atau kapal cepat kecil ataupun perahu wisata yang disewakan sejumlah nelayan setempat.
Tak heran jika danau kecil berair payau (air laut bercampur air tawar dari Sungai Soge) ini menjadi jujukan wisawatan.
Selain posisinya yang teduh di pinggiran kebun kelapa, hanya dengan biaya Rp15 ribu per orang mereka bisa menyewa jasa perahu wisata atau speed boat kecil untuk mengitari danau tersebut hingga beberapa kali putaran.
Gambaran pemandangan di atas hanya sebagian keindahan di kawasan pesisir Pantai Soge yang terletak di Desa Sidomulyo, Kecamatan Ngadirojo, Pacitan.
Siapa saja yang berkunjung di daerah ini masih akan disuguhi pemandangan lain yang tak kalah menakjubkan, di antaranya jembatan Soge di salah satu ruas JLS setempat yang dibuat futuristis dengan desain konstruksi pipa lengkung di bagian atasnya sehingga menyerupai rangka kubah raksasa.
Banyak wisatawan ataupun remaja lokal yang sengaja berhenti di sekitar jembatan Soge yang memiliki panjang sekitar 50 meter ini untuk sekadar berfoto narsis (selfie), atau menikmati pantai dari celah alur muara Sungai Soge.
"Sayang jika momen indah ini dilewatkan. Jembatan ini sudah menjadi salah satu ikon JLS Pacitan, karena desain konstruksinya berbeda dengan jembatan-jembatan lain pada umumnya," kata Winna, wisawatan asal Bogor sembari berfoto selfie dengan saudara-saudaranya.
Keramaian memang sangat terasa saat libur Lebaran 1435 H, beberapa waktu lalu.
Tidak hanya Winna yang memang memiliki kerabat di Pacitan, banyak pemudik atau wisawatan yang sengaja datang ke surga wisata pesisir selatan Pacitan untuk sekedar membuktikan kabar yang berkembang dari mulud ke mulud ataupun berita perjalanan wisata yang dibuat sejumlah blogger maupun jurnalis media "online" atau daring.
Maklum saja, selain Pantai Soge yang menakjubkan saat dipandang dari salah satu ujung tanjakan jalan JLS, di sepanjang jalur lintas selatan yang barusan dibuka pada pertengahan 2012 itu banyak menyuguhkan wahana wisata pantai lain yang tak kalah memesona.
Menurut data dinas pariwisata setempat, total ada 17 wahana wisata pantai lain di sepanjang pesisir selatan Pacitan yang lokasinya dilewati atau berdekatan dengan jalur lintas selatan.
Mulai dari Pantai Banyu Tibo, Buyutan, Karang Bolong, Srau, Klayar dan Watu Karung yang ada di sebelah barat Kota Pacitan, Pantai Teleng Ria, Tamperan Gung, Kali Uluh, dan Wawaran yang ada di sekitar Kota Pacitan, hingga Pantai Pidakan, Soge, Tawang, Taman, dan Kunir yang ada di sebelah timur daerah ini.
Masing-masing pantai memiliki panorama khas yang akan membuat siapa saja yang berkunjung ke daerah ini berdecak kagum. Sebab pada dasarnya, pantai-pantai di daerah ini masih sangat alami, atau orang jamak menyebutnya sebagai destinasi wisata yang masih "perawan".
Bahkan orang Pacitan sendiri, konon banyak yang belum mengetahui atau menginjakkan kaki di sebagian besar obyek wisata pantai tersebut karena lokasinya, dulu belum memiliki akses kendaraan.
Surga di belahan pesisir selatan Kabupaten Pacitan yang terletak di ujung barat daya Provinsi Jawa Timur ini baru terkuak dan menjadi perbincangan banyak blogger dan wisawatan setelah pemerintah membangun jalur lintas selatan sepanjang 70-an kilometer di daerah ini, mulai dari Kabupaten Wonogiri, Jateng di sisi barat hingga Kabupaten Trenggalek yang ada di ujung timur Pacitan.
Anda yang ingin sekadar menjelajah di jalur cincin pantai Pacitan ini, hanya butuh waktu sekitar 1,5 jam untuk mencapai dari ujung barat JLS Pacitan yang berbatasan dengan Kabupaten Wonogiri, Jateng hingga ujung timur Pacitan yang berbatasan dengan Kabupaten Trenggalek.
Menuju Pantai Soge dari Pacitan kota berjarak sekitar 24 Km yang mampu ditempuh kendaraan umum (bus) sekitar 30 menit, sementara dari Surabaya waktu tempuh sekitar 7 jam dan dari Tulungagung 3,5 jam, sedangkan dari Solo 4 jam.
Namun, jika ingin sekaligus menikmati setiap destinasi pantai berikut aneka panorama keindahan lainnya, kebutuhan waktu bergantung pada setiap pelancong untuk mengatur ritme perjalanan masing-masing.
Kami saja yang sempat mampir di Pantai Soge selama kurang lebih dua jam, merasa tak cukup puas dan rasanya ingin menghabiskan waktu seharian mulai pagi hingga sore agar bisa menyaksikan saat-saat matahari terbit (sunrise) dan tenggelam (sunset). Penasaran? silahkan buktikan sendiri. Sebagian surga itu benar-benar ada di pesisir selatan Pacitan. (*)
Perjalanan darat menyusuri jalur lintas selatan Kabupaten Pacitan, Jatim, seketika terhenti manakala pandangan tertuju pada sekerumunan wisatawan bermain air tawar di muara Pantai Soge, salah satu destinasi wisata paling menakjubkan di daerah ini.
Niat untuk terus melaju di jalur bebas hambatan sepanjang pesisir selatan kota terpencil tempat kelahiran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini pun pupus sudah.
Dengan wajah berbinar dan hati diliputi rasa penasaran, mobil kami parkir darurat di tepian JLS (jalur lintas selatan) dan kemudian bergegas menyusuri jalan setapak, melewati satu area parkir "dadakan" kendaraan roda empat dan roda dua, untuk kemudian turun tepat ujung muara Sungai Soge.
Takjub! Mungkin itu kata pertama yang paling pas untuk menggambarkan betapa indahnya eksotika lanskap pantai yang terbentang di kawasan Samudera Hindia itu.
Puluhan wisatawan lokal dari berbagai daerah, mulai anak-anak hingga orang dewasa terlihat begitu asyik bermain air di muara Sungai Soge yang jernih dengan pasir putihnya.
Alur muara sungai berkelok mengitari pasir putih yang membentang di tengah hingga jarak radius 150-an meter, sehingga memberi ruang cukup luas bagi wisatawan untuk bermain apa saja dan menikmati keindahan wahana alami pantai.
Sementara debur ombak terus bergulung dan memecah di tepian Pantai Soge, sekelompok wisawatan remaja lain asyik bermain sepak bola plastik atau sejenis futsal hingga puas.
Masih ada lagi satu wahana hiburan yang bisa dinikmati oleh pengunjung selain sekadar berdiri memandangi ombak di tepian pantai, bermain air, ataupun sekedar nongkrong di bawah nyiur pohon kelapa sembari menikmati sajian es kelapa muda.
Wahana itu adalah "danau kecil" yang terbentuk karena air laut tidak sepenuhnya tertarik ke tengah laut saat terjadi fenomena air surut, dan terpisah oleh gundukan pasir putih yang membentang di tengah.
Danaunya tidak terlalu luas, tetapi sudah cukup untuk manuver "speed boat" atau kapal cepat kecil ataupun perahu wisata yang disewakan sejumlah nelayan setempat.
Tak heran jika danau kecil berair payau (air laut bercampur air tawar dari Sungai Soge) ini menjadi jujukan wisawatan.
Selain posisinya yang teduh di pinggiran kebun kelapa, hanya dengan biaya Rp15 ribu per orang mereka bisa menyewa jasa perahu wisata atau speed boat kecil untuk mengitari danau tersebut hingga beberapa kali putaran.
Gambaran pemandangan di atas hanya sebagian keindahan di kawasan pesisir Pantai Soge yang terletak di Desa Sidomulyo, Kecamatan Ngadirojo, Pacitan.
Siapa saja yang berkunjung di daerah ini masih akan disuguhi pemandangan lain yang tak kalah menakjubkan, di antaranya jembatan Soge di salah satu ruas JLS setempat yang dibuat futuristis dengan desain konstruksi pipa lengkung di bagian atasnya sehingga menyerupai rangka kubah raksasa.
Banyak wisatawan ataupun remaja lokal yang sengaja berhenti di sekitar jembatan Soge yang memiliki panjang sekitar 50 meter ini untuk sekadar berfoto narsis (selfie), atau menikmati pantai dari celah alur muara Sungai Soge.
"Sayang jika momen indah ini dilewatkan. Jembatan ini sudah menjadi salah satu ikon JLS Pacitan, karena desain konstruksinya berbeda dengan jembatan-jembatan lain pada umumnya," kata Winna, wisawatan asal Bogor sembari berfoto selfie dengan saudara-saudaranya.
Keramaian memang sangat terasa saat libur Lebaran 1435 H, beberapa waktu lalu.
Tidak hanya Winna yang memang memiliki kerabat di Pacitan, banyak pemudik atau wisawatan yang sengaja datang ke surga wisata pesisir selatan Pacitan untuk sekedar membuktikan kabar yang berkembang dari mulud ke mulud ataupun berita perjalanan wisata yang dibuat sejumlah blogger maupun jurnalis media "online" atau daring.
Maklum saja, selain Pantai Soge yang menakjubkan saat dipandang dari salah satu ujung tanjakan jalan JLS, di sepanjang jalur lintas selatan yang barusan dibuka pada pertengahan 2012 itu banyak menyuguhkan wahana wisata pantai lain yang tak kalah memesona.
Menurut data dinas pariwisata setempat, total ada 17 wahana wisata pantai lain di sepanjang pesisir selatan Pacitan yang lokasinya dilewati atau berdekatan dengan jalur lintas selatan.
Mulai dari Pantai Banyu Tibo, Buyutan, Karang Bolong, Srau, Klayar dan Watu Karung yang ada di sebelah barat Kota Pacitan, Pantai Teleng Ria, Tamperan Gung, Kali Uluh, dan Wawaran yang ada di sekitar Kota Pacitan, hingga Pantai Pidakan, Soge, Tawang, Taman, dan Kunir yang ada di sebelah timur daerah ini.
Masing-masing pantai memiliki panorama khas yang akan membuat siapa saja yang berkunjung ke daerah ini berdecak kagum. Sebab pada dasarnya, pantai-pantai di daerah ini masih sangat alami, atau orang jamak menyebutnya sebagai destinasi wisata yang masih "perawan".
Bahkan orang Pacitan sendiri, konon banyak yang belum mengetahui atau menginjakkan kaki di sebagian besar obyek wisata pantai tersebut karena lokasinya, dulu belum memiliki akses kendaraan.
Surga di belahan pesisir selatan Kabupaten Pacitan yang terletak di ujung barat daya Provinsi Jawa Timur ini baru terkuak dan menjadi perbincangan banyak blogger dan wisawatan setelah pemerintah membangun jalur lintas selatan sepanjang 70-an kilometer di daerah ini, mulai dari Kabupaten Wonogiri, Jateng di sisi barat hingga Kabupaten Trenggalek yang ada di ujung timur Pacitan.
Anda yang ingin sekadar menjelajah di jalur cincin pantai Pacitan ini, hanya butuh waktu sekitar 1,5 jam untuk mencapai dari ujung barat JLS Pacitan yang berbatasan dengan Kabupaten Wonogiri, Jateng hingga ujung timur Pacitan yang berbatasan dengan Kabupaten Trenggalek.
Menuju Pantai Soge dari Pacitan kota berjarak sekitar 24 Km yang mampu ditempuh kendaraan umum (bus) sekitar 30 menit, sementara dari Surabaya waktu tempuh sekitar 7 jam dan dari Tulungagung 3,5 jam, sedangkan dari Solo 4 jam.
Namun, jika ingin sekaligus menikmati setiap destinasi pantai berikut aneka panorama keindahan lainnya, kebutuhan waktu bergantung pada setiap pelancong untuk mengatur ritme perjalanan masing-masing.
Kami saja yang sempat mampir di Pantai Soge selama kurang lebih dua jam, merasa tak cukup puas dan rasanya ingin menghabiskan waktu seharian mulai pagi hingga sore agar bisa menyaksikan saat-saat matahari terbit (sunrise) dan tenggelam (sunset). Penasaran? silahkan buktikan sendiri. Sebagian surga itu benar-benar ada di pesisir selatan Pacitan. (*)