KEHANCURAN KAUM TERDAHULU

By: admin in Uncategorized

Kehancuran sebuah kaum itu disebabkan adanya percampuran metode antara yang haq dengan yang bathil. Padahal kebathilan itu akan menyebabkan kerusakan. Kesyirikan dan pengabaian akan hukum Allah menyebabkan peradaban menjadi jauh dari kedamaian, keteraturan, ketentraman, kema̢۪muran, dan kebahagiaan. Kesyirikan dan pengabaian hukum Allah akan menyuburkan peradaban jahil, biadab, rusak dan sengsara.

Hai Ahli Kitab, mengapa kamu mencampur adukkan yang haq dengan yang bathil, dan menyembunyikan kebenaran, padahal kamu mengetahui? (Q.S. Ali Imran: 71)

Berapa banyak kaum yang mengalami kehancuran disebabkan mereka mengabaikan dan mengingkari ajaran Allah? Berapa banyak pribadi-pribadi yang binasa disebabkan mencampur-adukkan antara yang haq dengan yang bathil? Maka dari itu, untuk meraih kesuksesan yang diharapkan, kita harus membersihkan hati dan diri kita dari niat dan metode yang bathil.

Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur adukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk. (Q.S. Al-An̢۪am: 82)
Â

KEHANCURAN BANGSA SHODDUM

Rusaknya bangsa Shoddum adalah disebabkan mereka melakukan homosex. Hal itu adalah perbuatan yang sungguh keji. Perbuatan seperti itu sangatlah tidak sesuai dengan keadaan tubuh manusia. Hubungan sex seperti itu dapat menimbulkan penyakit dan mengurangi pertumbuhan populasi manusia. Jika perbuatan ini dilakukan semua manusia, maka manusia dapat mengalami kepunahan.

Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada kaumnya: “Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun (di dunia ini) sebelummu?” Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas. (Q.S. Al-A’raf: 80-81)

Dan Kami turunkan kepada mereka hujan (batu); maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berdosa itu. (Q.S. Al-A̢۪raf: 84)
Â

KEHANCURAN BANGSA MADYAN

Dan (Kami telah mengutus) kepada penduduk Madyan saudara mereka, Syu`aib. Ia berkata: “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Maka sempurnakanlah takaran dan timbangan dan janganlah kamu kurangkan bagi manusia barang-barang takaran dan timbangannya, dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika betul-betul kamu orang-orang yang beriman”. (Q.S. Al-A’raf: 85)

Kemudian mereka ditimpa gempa, maka jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di dalam rumah-rumah mereka, (yaitu) orang-orang yang mendustakan Syu`aib seolah-olah mereka belum pernah berdiam di
kota itu; orang-orang yang mendustakan Syu`aib mereka itulah orang-orang yang merugi.
(Q.S. Al-A̢۪raf: 91-92)
Â

KEHANCURAN BANGSA MESIR

Bangsa Mesir pada masa Pharao Ramses II mengalami kehancuran yang telak. Hal itu disebabkan pemerintahan yang bathil dan zhalim. Mereka menjadikan Pharao (Fir̢۪aun) sebagai Tuhan atau dewa. Fir̢۪aun lebih ingkar dibandingkan Iblis. Sebab Iblis saja tidak pernah mengklaim dirinya sebagai Tuhan.

(keadaan mereka) serupa dengan keadaan Fir`aun dan pengikut-pengikutnya serta orang-orang yang sebelumnya. Mereka mendustakan ayat-ayat Tuhannya maka Kami membinasakan mereka disebabkan dosa-dosanya dan Kami tenggelamkan Fir`aun dan pengikut-pengikutnya; dan kesemuanya adalah orang-orang yang zalim. (Q.S. Al-Anfal: 54)

TAKHYUL

Takhyul merupakan keyaqinan yang tidak berdasar pada kebenaran. Keyakinan takhyul itu tidak memiliki bukti yang dapat diterima aqal, tidak logis. Contoh keyaqinan takhyul ini adalah perkataan orang yang menyatakan bahwa alam ini terbentuk dengan sendirinya tanpa diciptakan, tanpa mengalami ketiadaan, dan akan tetap ada. Ini adalah takyul orang-orang Yunani yang dihidupkan kembali oleh Charles Darwin dan para pendukungnya. Adapun Islam adalah ajaran yang logis, dapat diterima aqal. Islam itu sesuai fitrah. Walau Al-Qur`an bukanlah kitab pengetahuan, tetapi di dalam Al-Qur`an ada ‘cetak biru’ dari penciptaan segala makhluq. Barangsiapa ingin mengetahui tentang alam semesta bacalah Al-Qur`an, barangsiapa yang ingin mengetahui hukum yang berlaku pada alam semesta, bacalah Al-Qur`an, barangsiapa yang ingin selamat dunia akhirat, bacalah Al-Qur`an.

Dan apabila dikatakan kepada mereka: “Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah,” mereka menjawab: “(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami”. “(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?” (Q.S. Al-Baqarah: 170)
Â

HEDONISME

Dahulu ada sebuah kota/polis di Yunani yang bernama Hedon. Penduduk polis tersebut begitu gemar dengan kesenangan duniawi. Bahkan mereka tidak pernah menyembah dewa mereka. Mereka begitu asyik dengan kehidupan berhura-hura. Mereka tidak terlalu memperhatikan kehidupan religius. Dalam fikiran mereka hanya ada hura-hura dan kesenangan duniawi belaka. Itulah sebabnya gaya hidup yang cenderung kepada hura-hura dan kesenangan duniawi belaka biasa disebut hedonisme.

Hedonisme merupakan racun yang samar dan mudah merasuki ummat manusia. Sebab, penyebarannya bukan melalui doktrin seperti Darwinisme dan Marxisme yang membutuhkan pemikiran. Hedonisme tidak melibatkan teory-teory, tetapi ia melibatkan emosi dan nafsu. Sudah sifat manusia suka mencontoh dari apa yang ia lihat. Sewaktu yang sering dilihat itu baik, maka tidak mengapa jika ia meniru yang demikian. Tetapi, di zaman teknologi informasi seperti sekarang, kita lebih sering disuguhkan kehidupan bermewah-mewah, berhura-hura, dan kesenangan duniawi. Hasilnya, pemuda muslim terjerembab dalam perangkap Yahudi dan Nashara yang selalu berusaha agar ummat Islam mengikuti cara-cara dan
gaya hidup mereka.

Pemuda muslim yang telah terserang virus hedonisme tidak lagi peduli dengan ibadah dan kehidupan akhirat. Mereka terjebak dalam kesenangan duniawi yang melalaikan. Terjauh dari Allah. Terkikis rasa kehambaan dalam hati mereka. Rasa malu untuk berbuat ma̢۪syiat diganti dengan rasa malu untuk berbuat tha̢۪at. Mereka takut dibilang kolot and nggak gaul jika ketahuan melakukan ibadah ritual. Mereka takut dibilang nggak funky kalau berpakaian yang menutup aurat. Sebaliknya mereka tidak segan untuk masuk ke diskotik hanya untuk disebut anak gaul. Mereka senang jika dibilang
funky disebabkan mengenakan pakaian yang ngablak and ketat.

Rencana Yahudi untuk memanfaatkan TV sebagai alat perang sudah menampakkan hasil yang gemilang. Kini manusia lebih mementingkan pujian manusia daripada pujian dari Allah. Mereka lebih suka bergaul dengan manusia-manusia lalai daripada bermesra dengan Allah. Mereka terjebak dalam cinta nafsu dan terjauh dari cinta suci. Sungguh
malang nasib generasi ini.

Tidak ada jalan keluar, kecuali dengan kembali kepada Allah. Bertaubat dan memohon ampun kepada Allah. Meninggalkan kebiasaan dan pergaulan buruk. Kembali kepada ajaran Allah dan RasulNya. Sesungguhnya Allah sangat senang menerima taubat hambanya melebihi senangnya orangtua yang menerima kembali anaknya yang telah lama lari dari rumah. Pintu taubat selalu terbuka sebelum matahari terbit dari barat. Pintu taubat masih terbuka sebelum sakaratul maut tiba. Adakah Anda tahu bagaimana cara Anda mati? Adakah Anda tahu ke mana Anda akan ditempatkan? Adakah Anda tahu kapan ajal menjemput? Bisa jadi tulisan ini adalah nasihat terakhir bagi Anda sebelum malaikat maut datang menyapa Anda. Wallahu a̢۪lam.

Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu. (Q.S. Al-Baqarah: 120)

Post a Comment

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Previous Post Next Post