No title

BENARKAH ISI (AYAT-AYAT) DALAM ALKITAB RISALAH ZABUR (MAZMUR) DAUD/DAVID, TAURAT MOSSE/MUSA, & INJIL YESUS/ISA as TELAH BANYAK DIHILANGKAN & DISEMBUNYIKAN, SERTA DIBIARKAN PENYISIPAN PENAMBAHAN (ayat palsu) KEDALAMNYA MENURUT SELERA EGO/KEPENTINGAN PEMILIKNYA SENDIRI, YAKNI AHLI KITAB BANI JAKOB BIN ISHAQ, ISRAEL,JEWS/YAHUDI umat JUDAISM & DENTILE CHRISTIAN, ATAS PERJANJIAN NENEK MOYANG MEREKA (ABRAHAM) KEPADA ALLAH TENTANG KETAUHID-TUNGGALANNYA ITUUUUUU..?????? DAN BAGAIMANA ANAK CUCUNYA (ABRAHAM) DARI BANI ISMAEL (MUHAMMAD SAW bin ABDULLAH bin ..….bin KEDAR/KHAIDIR bin ISMAEL BIN ABRAHAM) MELESTARIKAN PERJANJIAN TERSEBUT UNTUK DISAMPAIKANNYA KEPADA SELURUH BANGSA, UMAT MANUSIA,, SEBAGAIMANA DITERANGKAN DIDALAM RISALAH (AMANAH ALLAH) YANG DIEMBANNYA (AL-QUR'AN) ITUU ?????? * Allaahummar hamnaa bibarakati tauraati muusaa wa injiili iisaa wa zabuuri daawuuda wa furqaani Muhammadin rasuulillaahi shallallaahu alaihi wasallama bi rahmatika yaa arhamar raahimiin wal hamdulillahi rabbil aalamiin.. (Ya Allah.., rahmatilah kami berkat Taurat Musa, Injil Isa, Zabur Daud, dan AlQur'an Muhammad saw dengan RahmatMu wahai Yang Maha Penyayang diantara para penyayang. & Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam..) * “Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab (Zabur, Taurat, Injil) dengan tangan (versi/persepsi) mereka sendiri, lalu dikatakannya: "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan (kepentingan ego materi, kekuasaan/pengaruh) yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang mereka kerjakan.” (QS. Al Baqarah[2]:79) * "Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad), melainkan untuk umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui (mengerti)". (QS. Saba’: 28) * "Kami lebih mengetahui tentang apa yang mereka katakan, dan kamu (Muhammad/muslim) sekali-kali bukanlah seorang pemaksa terhadap mereka (yang belok/kafir). Maka beri peringatanlah dengan Al Quran orang yang takut dengan ANCAMAN-Ku." (QS. Qaf[50]:45) KE-ORISINILAN/KE-ASLIAN ZABUR, TAURAT, & INJIL SAAT KINI. Pada dasarnya Zabur Daud, Taurat Musa, dan Injil Yesus diturunkan terbatas hanya untuk bangsa Israel/Jews/Yahudi sebagaimana dimaksudkan dalam ayat Alkitab/Bibel sendiri yang ada sekarang ini, namun kini dianggap sebagai kitab suci pemeluk agama Christian dari SEMUA umat/bangsa di dunia (NON ISRAEL/YAHUDI). i) Biblia Taurat umat Yahudi/Musa; + “ Dengarlah, hai orang ISRAEL, Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu Esa/Tunggal (Ulangan 6 : 4). + Maka ketahuilah kamu, ISRAEL, bahwa Aku ada di tengah-tengahmu, dan bahwa Aku, Tuhan!, adalah ALLAHmu. Tidak ada ALLAH lain, kecuali Aku sendiri. Umat-Ku tak akan dipermalukan lagi!" (Yoel 2:27) + Inilah kata TUHAN Yang Mahakuasa, Raja dan pelindung ISRAEL, "Aku Allah Yang Maha Esa, yang pertama (Awal) dan yang terakhir (Akhir). (Yesaya 44:6) ii) Injil umat Yesus (Yahudi Nazarethan/Nazarenes/Nasrani); + Jawab Yesus, “Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang ISRAEL, Tuhan (Dialah) Allah Kita, Tuhan itu Esa (Tunggal).” (Markus 12:19). + Ke-12 MURID itu diUTUS oleh Yesus dan Ia BERPESAN kepada mereka: "JANGANlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba (orang2) yang hilang dari UMAT ISRAEL (Yahudi). (Matius 10:5-6). + “Jawab Yesus :” Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari UMAT ISRAEL (Yahudi) — BUKAN BANGSA YANG LAIN.”(Matius 15:24, Bibel FAYH). Lalu di Alkitab/Bibel bagian kitab Wahyu, hanya 114.000 orang yang masuk surga, dan itu semua orang2 ISRAEL; + Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan ISRAEL...dst (Kitab Wahyu 7:4-8) + Dan dari keturunannyalah, sesuai dengan yang telah dijanjikan-Nya, Allah telah membangkitkan Juruselamat bagi orang ISRAEL, yaitu YESUS. (Kisah Para Rasul 13:23) Maka dari ayat diatas, dapat disimpulkan hanya orang-orang ISRAEL yang diberkahi YESUS dan masuk surga, semua 114.000 orang saja, dan dari ISRAEL, lalu, bagaimana dengan umat-umat Kristen yang tidak ada hubungan darah atau lebih tepatnya Non Israel? Seperti Kristen di Indonesia, Malaysia, Amerika, Australia, dan negara serta penduduk Non Israel lainnya ????? Dalam Al-Quran, cukup jelas disebutkan bahwa Taurat dan Injil adalah ajaran yang diturunkan dalam bentuk kitab kepada Musa AS dan Isa AS, BUKAN KITAB YANG BERISIKAN KESAKSIAN MANUSIA. * "Dan telah Kami TULISKAN untuk Musa pada luh-luh (kepingan dari batu atau kayu yang tertulis padanya isi Taurat) segala sesuatu sebagai pelajaran dan penjelasan bagi segala sesuatu; maka (Kami berfirman): "Berpeganglah kepadanya dengan teguh dan suruhlah kaummu berpegang kepada (perintah-perintahNya) dengan sebaik-baiknya, nanti Aku akan memperlihatkan kepadamu negeri orang-orang yang fasik (mengetahui kebenaran dengan akal nuraninya, tapi menolak/mengingkari)." (QS. Al-A'raaf[7]:145) * "Jika mereka mendustakan kamu, maka sesungguhnya rasul-rasul sebelum kamupun telah didustakan (pula), mereka membawa mu'jizat-mu'jizat yang nyata, Zabur dan kitab yang memberi penjelasan yang sempurna." (QS. Ali Imran[3]:184) * "Dia menurunkan Al Kitab (Al Qur'an) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil, sebelum (Al Qur'an), menjadi petunjuk bagi manusia, dan Dia menurunkan Al Furqaan. Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah akan memperoleh siksa yang berat; dan Allah Maha Perkasa lagi mempunyai balasan (siksa)." (QS. Ali Imran[3]:3-4) Sementara Injil (Perjanjian Baru) yang dikenal sekarang ini adalah kitab lain atau kitab-kitab yang telah 'ditambah-kurangi' isinya oleh tangan manusia, sehingga bercampur dengan KESAKSIAN-KESAKSIAN manusia sendiri, namun tetap disebut sebagai Injil. Didalam Perjanjian Baru terdapat gabungan: i) Injil karya Matius, Lukas, Markus, dan Yohanes. Mereka seperti Lukas tidak menulis Injil berdasarkan kata-kata Yesus, kata-demi-kata atau sebagai saksi langsung, melainkan terinspirasi oleh kisah-kisah Yesus yang beredar di masyarakat pada saat itu baik berupa tulisan maupun lisan. + Teofilus yang mulia, banyak orang telah berusaha menyusun suatu berita tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di antara kita, seperti yang disampaikan kepada kita oleh mereka, yang dari semula adalah saksi mata dan pelayan firman. karena itu, setelah aku menyelidiki segala peristiwa itu dengan seksama dari asal mulanya, aku mengambil keputusan untuk membukukannya dengan teratur bagimu. (INJIL LUKAS 1:1-3). Dari pernyataan Lukas sendiri dalam Injilnya 1:1-3 yang menyatakan “seperti yang disampaikan kepada kita oleh mereka, yang dari semula adalah saksi mata dan pelayan Firman” , menunjukkan bahwa dia bukanlah murid Yesus dan bukan saksi langsung atas ajaran Yesus, dia hanya menerima berita dari orang-orang yang menerima berita dari saksi mata dan murid-murid Yesus. Jika dikatakan bahwa ke-4 pengarang Injil Kanonik tersebut adalah saksi mata dan menyatakan bahwa penulisan Injil adalah atas dasar bimbingan Roh Kudus sehingga akan terjamin kebenarannya, maka pernahkah para pengarang Injil sendiri menyatakan bahwa Injilnya dikarang atas bimbingan Roh Kudus ??, (yang sebenarnya hanyalah kesaksian, bukan murni firman Tuhan). Kalau memang mereka menulis Injil dibimbing oleh Roh Kudus, kenapa ke-4 Injil-Injil tersebut (Kanonik) bisa beda-beda isinya ? Dan boleh jadi ke-40 Injil-Injil yang tidak diakui (yang dianggap semacam satanic versesnya Injil, Apokrip) itu, justru itulah Injil yg asli ???? ii) kisah rasul karya Lukas, iii) wahyu karya Yohanes, iv) surah doktrin Paulus (Saul/Saulus), orang Yahudi asing (orang Turki, dentile/asing, bukan orang Palestina, campuran darah Yunani yang hidupnya sezaman dengan Yesus, tapi sebagai musuh Yesus dan pengikutnya, yang kemudian mengaku tobat setelah Yesus tiada) dalam 14 surahnya (Rum, Korintus 1, Korintus 2, Galatia, Epesus, Pilipi, Kolose, Tesalonika 1, Tesalonika 2, Timotius 1, Timotius 2, Titus, Pilemon, & Ibrani) yang mendominasi Bibel, surat/surah Petrus, James/Yakob, dan Yahuda. Penambahan dan pengurangan isi/ayat Bibel tersebut juga dibuktikan oleh para ahli-ahli modern, seperti Hugh J. Schonfield, nominator pemenang Hadiah Nobel tahun 1959, teolog terkenal Charles C. Ryrie, Teolog Dr. Herbert W. Amstrong, dll. berdasarkan bukti-bukti sejarah, naskah kuno, dll., disamping kisah Yesus sendiri didalam Perjanjian Baru yang mengoreksi ajaran/kitab Taurat yang diselewengkan oleh umat Yahudi (Judaism). BEBERAPA CONTOH TEKS ALKITAB/BIBEL PERJANJIAN BARU (INJIL) DIBAWAH INI YANG MERUPAKAN PENGHILANGAN-PENGGANTIAN, DAN PENAMBAHAN-PENYISIPAN (palsu) : 1) YOHANES 13:13; > ALKITAB VERSI TERKINI: "Kamu menyebut Aku Guru dan TUHAN, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan TUHAN." (Yohanes 13:13) > ALKITAB VERSI KSI (TAHUN 2000) "Kamu menyebut Aku Guru dan Junjungan. Memang sepatutnyalah demikian, karena Aku adalah Guru dan Junjungan." (Yohanes 13:13) > ALKITAB VERSI ENDE (TAHUN 1969) "Kamu memanggil Aku Guru dan Tuan. Dan tepatlah demikian, sebab memang itulah Aku!" (Yohanes 13:13) > ALKITAB VERSI SCHELLABEAR DRAFT (TAHUN 1912) "Adapun kamu menyebutkan aku guru dan Rabbi, maka patutlah katamu itu, karena akulah dia." (Yohanes 13:13) > ALKITAB VERSI KLINKERT (TAHUN 1870) "Bahwa akoe dipanggil olihmoe goeroe dan toewan (baca: tuan), maka benarlah bagitoe, karena akoelah dia." (Yohanes 13:13) Sebagaimana jelas tertulis dalam kitab-kitab tersebut di atas, sampai saat ini belum ada satu orang pun yang dapat menjelaskan secara benar sekaligus dapat pula dipertanggungjawabkan kepada jemaat seluruh gereja di Indonesia tentang perubahan personifikasi sosok Yesus dari Toewan menjadi Rabbi, dari Rabbi menjadi Tuan, dari Tuan menjadi Junjungan, dan dari Junjungan menjadi Tuhan! ?????????????? Padahal jelas-jelas tidak dapat dipungkiri bahwa ini adalah persoalan yang sangat mendasar, bahkan landasan paling fundamental menyangkut keyakinan beragama seluruh umat Kristiani. Ayat-ayat yang mengandung pengertian saling berbeda dari masing-masing kitab di atas, oleh siapa pun yang membacanya dengan menggunakan akal sehat, dapat diartikan sebagai suatu kebohongan karena secara sepihak telah merobah arti kata Tuan menjadi Tuhan. Benarkah sedemikian mudahnya menjadikan sosok "Anak Manusia" yang sejak awalnya sudah dipanggil dengan sebutan Guru, atau Rabbi serta merta dapat menjelma menjadi Tuhan hanya karena alasan; demikianlah yang tertulis di dalam kitab suci ????? Jika demikian, lalu siapakah sesungguhnya yang menulis kitab suci itu? Mereka yang namanya dinisbatkan kepada masing-masing Injil di dalam Alkitab kanon, atau mereka yang dilahirkan hampir 2.000 tahun kemudian, tapi secara diam-diam (dan ini sungguh tidak terpuji) mengambil inisiatif untuk menambahkan huruf "H" di tengah-tengah kata "TUAN" sebelum kitab suci tersebut dicetak ulang ??? Apa pun jawabnya, maka fakta seperti ini tentu saja kemudian mengundang tanya yang tidak kalah fundamentalnya yakni; apakah kitab suci yang kandungannya secara diam-diam telah dirubah, tapi entah oleh siapa, ini masih layak untuk diyakini sebagai sebuah kitab suci? Bila hal yang sedemikian crussial menyangkut keimanan seluruh umat kristen Indonesia tentang EKSISTENSI TUHAN dapat dengan mudah "diubah-suaikan" sesuka hati, apakah perobahan-perobahan serupa tidak mungkin terjadi pula pada ayat-ayat lain di dalam kitab suci ini ???? 2) Matius 28:16-20; (18) Yesus mendekati mereka dan berkata: "KepadaKu telah diberikan segala kuasa di sorga dan bumi." Ayat Matius 28:18 ini sebenarnya adalah ayat palsu, sebab sesungguhnya Kitab Matius fasal 28 selesai hanya sampai ayat 15, yang ditutup dengan kalimat sebagai berikut: (15) Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan cerita ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini. KING JAMES VERSION: (15) So they took the money, and did as they were taught: and this saying is commonly reported among the Jews until this day. AMERICAN STANDARD VERSION: (15) So they took the money, and did as they were taught: and this saying was spread abroad among the Jews, and continueth until this day. Pusatkanlah perhatian anda pada kata-kata "cerita ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini" di atas. Ini adalah rangkaian kata penutup yang lazim digunakan untuk mengakhiri sebuah cerita.. Pada Alkitab KJV dan ASV di atas, jelas sekali tertulis; "until this day" atau "sampai hari ini". Begitu pula kalau kita melihat Alkitab dalam bahasa Indonesia sehari-hari: (15) Maka tentara pengawal itu mengambil uang itu, dan melakukan seperti yang dipesankan kepada mereka. Oleh karena itu cerita itu masih tersiar di antara orang Yahudi sampai pada hari ini. Ayat inilah sesungguhnya yang merupakan ayat terakhir dari Kitab Matius fasal 28. Sedangkan lima ayat berikutnya, yakni ayat 16 sampai dengan ayat 20, adalah rangkaian ayat-ayat yang ditambahkan kemudian oleh Gereja. Untuk lebih jelasnya, silahkan buka KITAB MATIUS 28:1-20 (16) Dan kesebelas murid itu berangkat ke Galilea, ke bukit yang telah ditunjukkan Yesus kepada mereka. (17) Ketika melihat Dia mereka menyembahNya, tetapi beberapa orangragu-ragu. (18) Yesus mendekati mereka dan berkata: "KepadaKu telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. (19) Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, (20) dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." Mereka yang dikaruniai akal sehat dan dengan cermat membaca dan memerhatikan Kitab Matius fasal 28 ini akan segera menyadari bahwa ayat ke-15 lah sesungguhnya yang menjadi penutup seluruh Kitab Matius 28 dengan kata "cerita ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini" Perhatikan lagi kata-kata dengan huruf-huruf miring pada ayat 15 di atas: "cerita itu masih tersiar di antara orang Yahudi sampai pada hari ini." Ini menunjukkan bahwa peristiwa dimaksud sudah lama terjadi sebagaimana tulisan Matius. Ini dengan sendirinya juga mengindikasikan bahwa Injil Matius 28 sudah lama selesai ditulis. Cerita tersebut juga sudah menjadi cerita rakyat yang dikisahkan dari satu generasi ke generasi berikutnya selama sekian dasawarsa, baru kemudian mendapat tambahan "ayat-ayat sakti" bagi kepentingan ajaran Trinitas, yakni Matius 28:16-20.. HMMM.. Gereja Pauline (paham 14 surah Paulus) ingin mengokohkan doktrin keimanan Trinitas mereka (pengikut Paulus) dengan cara mengabadikannya ke dalam Kitab Injil. Sementara itu, hanya kisah dalam Kitab Matius 28 ini sajalah satu-satunya wadah yang paling tepat untuk "memanipulasi/membelokkan" keimanan pengikut Yesus yang dipercaya akan dengan sepenuh hati mematuhi apa pun (yang mungkin akan) diperintahkan (doktrin) nya.. Itu sebabnya mengapa tanpa ragu mereka pun diam-diam menambahkan ayat-ayat palsu tersebut ke dalam Kitab Matius 28. Mereka tidak menyadari bahwa suatu hari kelak ayat-ayat tambahan itu akan mengundang berbagai tanda tanya bagi pembacanya, terutama karena menimbulkan inkonsistensi dan kontradiksi nyata terhadap sabda-sabda Yesus dalam ayat-ayat pada fasal-fasal Injil lainnya (Ke-Tauhidan Allah, & kenabiaan Yesus sebagai utusan). Jika saja gereja cukup cerdas memperhitungkan kemungkinan ini, maka ayat atau kalimat-kalimat seperti tertulis dalam Matius 28:15 itu seharusnya diletakkan pada bagian akhir Kitab Matius 28. Dengan demikian maka pembaca dapat menerimanya sebagai suatu kesatuan kisah yang ditutup dengan kalimat: "cerita itu masih tersiar di antara orang Yahudi sampai pada hari ini." Bukankah kalimat seperti ini jelas merupakan sebuah kalimat penutup? Perhatikan penjelasan logis berikut ini: Matius 28:1-10 adalah kisah tentang "kebangkitan" Yesus yang dikabarkan oleh Malaikat kepada Maria Magdalena, Maria lainnya, dan murid-mirid Yesus. Matius 28:11-15 adalah kisah mengenai dusta Mahkamah Agama sehubungan dengan cerita tentang serdadu-serdadu romawi yang menerima suap. Matius 28:16-20 adalah kisah tentang perintah Yesus untuk memberitakan Injil kepada seluruh bangsa, kendati di tempat lain jelas-jelas beliau melarang murid-muridnya untuk menyebarkan Injil kepada bangsa-bangsa lain di luar bangsa Israel (Lihat Matius 15:5-6 dan 15:24-26) tapi karena ini bukan untuk mempertentangkan ayat-ayat tersebut, mari tetap fokus pada Matius 28:19-20 saja dulu. (19) Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, (20) dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman. Pertanyaannya adalah; apakah kisah tentang Yesus bertitah untuk menyebarkan Injil kepada seluruh bangsa seperti tertulis dalam Matius 28:19-20 di atas tidak tersiar sampai pada hari ini? Jelas sampai sekarang pun kisah itu masih tersiar bahkan jauh lebih tersiar daripada kisah dalam Matius 28:11-15 tentang dusta mahkamah agama dan serdadu-serdadu romawi yang disuap itu. Tapi mengapa ayat "cerita itu masih tersiar di antara orang Yahudi sampai pada hari ini." sudah ada sebelum ayat ke-16, atau tepatnya pada ayat ke-15? Sebabnya adalah karena memang ayat itulah sebetulnya ayat penutup dari Injil Matius 28. Jika ayat-ayat Matius 28:16-20 itu benar-benar asli, maka seharusnya yang menjadi ayat penutup seluruh Kitab Matius 28 pada ayat ke-20 dengan redaksi (tambahan) sebagai berikut: (20) dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman. Dan "cerita itu masih tersiar sampai hari ini." Jika demikian, maka muluslah kisah itu diselesaikan dengan kata TAMAT, atau THE END yang tidak perlu lagi menggundang banyak polemik di antara orang-orang yang berfikir dengan menggunakan akal sehat mereka. Sebab tidak ada yang harus merasa terheran-heran menemukan makna kata TAMAT di tengah-tengah kisah dalam Matius 28 itu! Mengenai ayat-ayat palsu yang diam-diam ditambahkan oleh Gereja ini, perhatikanlah pernyataan cendikiawan pemerhati Alkitab dan Sejarah Pemikiran Kristen seperti di antaranya: * Hugh J. Schonfield (Nominator pemenang Hadiah Nobel tahun 1959, dalam bukunya The Original New Testament, hal. 124), "Ayat ini (Matius 28:15) tampaknya adalah penutup (Injil Matius). Apa yang kemudian mengikutinya (Matius 28:16-20), dari apa yang disebutkannya nampak sebagai sesuatu yang ditambahkan kemudian." - "This (Matthew 28:15) would appear to be the end of the Gospel (of Matthew). What follows (Matthew 28:16-20) from the nature of what is said, would then be a latter addition." * Robert Funk (Professor Ilmu Perjanjian Baru, Universitas Harvard, dalam bukunya The Five Gospels) mengomentari ayat-ayat tambahan ini sebagai berikut: "Amanat Agung dalam Matius 28:18-20 diciptakan oleh individu-individu penginjil yang mencerminkan gagasan untuk meluncurkan misi gereja ke seluruh dunia. Yesus sendiri belum tentu memiliki pemikiran untuk meneyebarkan ajarannya ke seluruh dunia, dan sudah pasti bukan pendiri (penggagas) dari institusi seperti ini. (Ayat ini) sama sekali tidak menggambarkan perintah yang datangnya dari Yesus." - "The great commission in Matthew 28:18-20 have been created by the individual evangelist reflect the evangelist idea of launching a world mission of the church. Jesus probably had no idea of launching a world mission and certainly was not the institution builder. (It is) not reflect direct instruction from Jesus" Kendati demikian, andaikata ayat-ayat palsu yang menyerukan Amanat Agung itu sudah terlanjur dipercayai sebagai perintah Tuhan menurut ajaran Trinitas karena di dalamnya ada menyebutkan kata-kata; "dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus," sesungguhnya masih ada yang perlu untuk ditanyakan lagi, yakni meskipun menyebut ketiga oknum dimaksud, tapi mengapa rangkaian ayat tersebut tidak sekaligus menegaskan bahwa yang tiga itu adalah satu ??? Lebih jauh lagi, andaikata kalimat dalam ayat 19 yang berbunyi "jadikan semua bangsa muridku" itu asli sekalipun. Tokh pengertiannya sudah sangat jauh "disalah-artikan" sebagai seluruh bangsa-bangsa di dunia. Sebab yang dimaksudkan sebagai bangsa-bangsa disini seharusnya adalah hanya ke-12 bangsa Israel saja. Jika tidak demikian, ayat tersebut akan menjadi perintah yang sangat bertentangan dengan sabda-sabda Yesus sendiri di dalam Matius 15:24 dan Matius 1:21. Dalam The New American Standard Bible dan dalam The New World Translation of the Holy Scriptures, kata yang tertulis bukan all nations melainkan all the nations di mana penulisan kata "the" dalam tata bahasa Inggris merujuk pada bangsa-bangsa yang sudah dikenali (atau disebutkan) sebelumnya yang dalam hal ini, tentu saja, adalah bangsa Israel. Selengkapnya, ayat ini berbunyi demikian: (19) "Go then and make disciples of all the nations, baptizing them into the name of the Father and of the Son and of the Holy Spirit." Sementara itu, perhatikan pula kalimat pada ayat 18 yang berbunyi, "KepadaKu telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi" yang jika disimak sepintas, sekonyong-konyong saja membentur di benak dengan gambaran betapa maha besarnya kekuasaan Yesus atas dunia dan akhirat! Padahal di balik kalimat itu sesungguhnya tersembunyi sebuah pertanyaan lebih besar lagi yang akan sangat sulit untuk dijawab, bahkan oleh Yersus sendiri, yakni: jika segala kuasa di sorga dan di bumi itu telah diserahkan kepadanya, lantas apa yang kemudian terjadi pada Allah Bapa? Apa yang akan dilakukan oleh Allah Bapa yang sudah tidak lagi memiliki sedikitpun kuasa atas sorga dan bumi? Sekali lagi dapat dilihat bagaimana "kurang cerdiknya" gereja saat itu dalam merekayasa ayat-ayat sakti di dalam Injil, sekaligus "lemahnya perhitungan" mereka terhadap segala kemungkinan, termasuk bagaimana bila suatu ketika nanti rahasia yang sudah ditutup rapat-rapat ini akan terungkap juga oleh orang-orang yang menggunakan akal sehat dan mata hati untuk membaca atau menelaahnya! Dari Kitab Matius 28 ini sesungguhnya paling sedikit ada empat hal besar yang pantas untuk direnungi: * Jika Yesus memang dilahirkan untuk mati di tiang salib dalam rangka menebus dosa-dosa umat manusia, mengapa ketika mengetahui bahwa dirinya akan ditangkap dan digantung di tiang salib itu ia merasa gentar, takut, bahkan kemudian berusa menyelamatkan diri bersama murid-murid setianya? Mengapa ia tidak dengan sukarela menyerahkan dirinya saja? Bukankah ia sudah tahu bahwa penyaliban itu sendiri memang "ditakdirkan" untuk dirinya? * Jika memang Yesus berkuasa di bumi dan di sorga, maka dalam upayanya melakukan perlawanan terhadap tentara Romawi yang berusaha menangkap untuk kemudian menggantungnya di tiang salib itu, semestinya Yesus menang. Tetapi mengapa ia kalah? Seandainya pun memang sejak sebelum lahir ia sudah mengetahui bahwa Bapa menyiapkannya untuk mati di tiang salib oleh kuasa tentara Romawi, maka sekali lagi, mengapa ia melakukan upaya penyelamatan diri termasuk berusaha pula untuk melawan meskipun hanya berbekal 2 bilah pedang dan beberapa batang tongkat saja? Mengapa ia menunjukkan kepada semua bahwa ia berusaha "melawan takdir" dirinya sebagai penebus dosa-dosa bagi seluruh umat manusia? Mengapa tampak jelas bahwa ia tidak rela untuk ditangkap dan disalib? * Jika memang Yesus berkuasa di bumi dan di sorga, bukankah akan sangat mudah baginya untuk mengampuni dosa-dosa umat manusia kapan saja ia suka tanpa perlu mengorbankan dirinya untuk dikejar-kejar, ditangkap, dihina, disiksa, dan akhirnya dibunuh di tiang salib? * Jika ada yang mengatakan bahwa segala kuasa di sorga dan di bumi itu baru diserahkan kepada Yesus pada hari kebangkitannya setelah mati di tiang salib, maka cobalah untuk menyimak lagi secara seksama penjelasan tentang penambahan ayat-ayat suci, tapi palsu, di atas. 3) DAN LAIN-LAIN SEPERTI AYAT I YOHANES 5: 7-8 , Markus 16:9-20 , (lihat keterangan NB dibawah kalau perlu detailnya) Catatan: Adanya penambahan ini tentu saja melahirkan suatu perbedaan doktrinal yang nyata. Perbedaan yang ingin diperlihatkan adalah mengenai konsep tritunggal yang menjadi doktrin utama gereja Kristen dewasa ini. Jika diperhatikan ayat-ayat dalam naskah yang lebih tua, yang tidak mengandung tambahan tersebut, maka sesungguhnya tidak ada sama sekali pendukung yang "berbau" wahyu Ilahi untuk mengukuhkan doktrin tritunggal yang dianut oleh gereja. Demi kepentingan inilah maka kemudian kata-kata ini, pun secara diam-diam "disusupkan" ke dalam rangkaian ayat-ayat suci. Bukankah ini sangat patut dianggap sebagai sebuah pembodohan dan pembohongan yang nyata kepada semua jemaat gereja-gereja ????? Sama halnya Injil Perjanjian Baru, Alkitab Taurat sebagai kitab sucinya umat Yahudi/Judaism dan sebagai Perjanjian Lama pun sesungguhnya adalah kitab yang telah 'ditambah-kurangi' isinya oleh tangan manusia, sehingga Yesus pun diutus untuk mengoreksi/meluruskannya (sang Messias/AlMasiah), meski tetap disebut sebagai Taurat. Di dalam Perjanjiian Lama (Taurat), Tuhan pernah berfirman bahwa orang-orang Israel/Yahudi itu sangat durhaka dan hobi merubah-rubah kitab suci. + Kitab Mikha 3:1 - 12, ........ 9> Dengarlah kiranya hal ini, hai.., para kepala keturunan Yakub, dan hai.., para komandan keturunan Israel, orang-orang yang sangat membenci keadilan dan orang-orang yang membengkokkan segala sesuatu yang lurus (kitab suci); 10> yang membangun Zion dengan penumpahan darah dan Yerusalem dengan ketidak-adil-benaran. 11> Para kepalanya menghakimi demi suap semata-mata, dan imam-imamnya mengajar hanya demi upah, dan nabi-nabinya mempraktekkan tenung hanya demi uang; namun mereka terus menopangkan diri kepada Yehuwa, dengan mengatakan, ”Bukankah Yehuwa ada di tengah-tengah kita? Malapetaka tidak akan datang menimpa kita.” 12> Sebab itu, oleh karena kamu sekalian Zion akan dibajak seperti ladang, dan Yerusalem akan menjadi timbunan puing, dan gunung rumah itu akan menjadi seperti tempat-tempat tinggi yang berhutan. + Ulangan 31:27, "kuketahui akan durhakamu (sangat keras kepala) dan dekilmu (suka memberontak), bahwa pada hari ini selagi aku (nabiullah) masih hidup bersama dengan kamu pun kamu telah mendurhaka kepada Allah; betapa lagi kemudian saat aku mati kelak!". + 1 Raja-raja 19:10; Jawabnya: "Aku bekerja segiat-giatnya bagi TUHAN, Allah semesta alam, karena orang Israel meninggalkan perjanjian-Mu, meruntuhkan mezbah-mezbah Mu dan membunuh nabi-nabi Mu dengan pedang; hanya aku (nabiullah) seorang dirilah yang masih hidup dan mereka ingin mencabut nyawaku." Kemudian jika Al-Quran sendiri mewajibkan setiap Muslim mengimani kitab-kitab sebelumnya (Zabur, Taurat, Injil), maka isi dari kitab-kitab sebelumnya itu TENTU SAJA HARUS SAMA SEPERTI apa yang diturunkan oleh Allah. Apakah mungkin Allah mewajibkan umat Muslim untuk mengimani ajaran yang ayat-ayatnya inkonsisten, saling berbeda, berlawanan/bertentangan (kontradiktif) satu sama lain ??? Lebih jauh lagi, apakah mungkin Allah memerintahkan manusia untuk mengimani kitab-kitab yang berisi tulisan dan kesaksian manusia (seperti 14 surah Paulus, dll) yang dalam konteks ini, tidak jelas atas otoritas/pengesahan siapa, kemudian mensejajarkan, bahkan melebihkan tulisan-tulisan atau kesaksian tersebut diatas wahyu/firman-Nya dalam Bibel (Taurat Injil) ?? Dengan demikian, tentunya mudah untuk difahami bahwa Taurat dan Injil yang dimaksud oleh Al-Qur'an bukanlah Taurat dan Injil (Alkitab) yang ada kini/sekarang yang merupakan kitab suci umat Yahudi dan Kristiani. LALU KEMUDIAN, DIMANAKAH KITAB-KITAB TAURAT & INJIL AJARAN TAUHID MUSA DAN YESUS YANG DITURUNKAN ALLAH TERSEBUT ?? 300 tahun kemudian setelah konsili (325 masehi) memenangkan paham gereja Pauline (Paulus), maka pada abad ke-6 masehi saat Al-Quran diturunkan, ayat-ayat Al-Quran menerangkan kebenaran akan adanya isi Alkitab (Taurat & Injil) yang disembunyikan/dihilangkan/dimusnahkan tersebut, sekaligus juga peringatan atas perbuatan mereka yang merubah, menulis/menambah (sebagai ganti yang disembunyikan/dihilangkan), mencampur-adukkan isi Alkitab melalui tangan-tangan mereka sendiri untuk kepentingan sekelompok/oknum manusia (gereja). Kepentingan tersebut karena PERSAINGAN PENGARUH diantara kelompok-kelompok YANG PRO DAN KONTRA TERHADAP PAHAM TRINITAS, PENGGENAPAN/PENEBUSAN DOSA GEREJA PAULINE (PAULUS) saat itu, saat-saat paling kritis dalam sejarah penyebaran ajaran Kristian sejak kematian Yesus. * "Hai Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani), mengapa kamu mengingkari ayat-ayat Allah, padahal kamu mengetahui (kebenarannya). Hai Ahli Kitab, mengapa kamu mencampur adukkan yang haq dengan yang bathil, dan menyembunyikan kebenaran, padahal kamu mengetahui?" (QS. Ali Imran[3]: 70-71) * "Hai Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani), sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami (Muhammad), menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al Kitab yang kamu sembunyikan, dan banyak (pula ditambahkan yang) dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya (Rahmat petunjuk) dari Allah, dan kitab yang menerangkan (Al-Qur'an)." (QS. Al-Maaidah[5]:15) * "Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri Al Kitab (Taurat dan Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri (dari tanda-tanda yang ditunjukkannya sesuai nubuat dalam kitabnya). Dan sesungguhnya sebahagian di antara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui." (QS. Al Baqarah[2]:146) Sejarah juga mencatat masa-masa awal di mana umat Kristus (Nazarethan) dikejar-kejar dan dibunuh, sejarah munculnya gereja, sejarah pembantaian uskup2 suci oleh gereja Pauline karena penentangannya terhadap paham trinity dan penebusan dosa, sejarah Konsili, dll; yang PADA SAAT-SAAT ITU PULALAH TERJADI BANYAK PEMUSNAHAN KITAB-KITAB INJIL (YANG TIDAK SESUAI DENGAN PAHAM KELOMPOK GEREJA PAULINE) OLEH KELOMPOK2 GEREJA/OKNUM, DISAMPING PENGHILANGAN DAN PENAMBAHAN-PENYISIPAN AYAT SEBAGAIMANA INJIL ASLINYA.. (lihat keterangan NB dibawah kalau perlu tahu kisah umat Nazarethan) Ajaran AlKitab versi baru (Bibel) ini ada yang masih tersisa, yang sesuai dengan ajaran Al-Qur'an, namun banyak yang telah dijungkir-balikkan. PERSAMAAN ANTARA HUKUM/AJARAN (AYAT) TAURAT, INJIL DAN ALQUR'AN Penting untuk diingat selalu bahwa persamaan antara ajaran/hukum Taurat, Injil, dan Alquran harus dipahami sebagai Firman Allah YANG TETAPp, sedangkan perbedaan ajarannya harus dipahami sebagai nasakh (penggantian/perubahan ayat/ajaran/hukum secara progressif). Sebaliknya, ajaran Paulus (Kristen) secara tegas menolak hukum Taurat (Galatia 2:16), sehingga dengan demikian, maka penolakan Paulus (Kristen) terhadap hukum Taurat harus dipahami sebagai pembangkangan/ingkar/kafir terhadap Firman Allah (Taurat). Beberapa teks Alkitab/Bibel di bawah ini memiliki kesamaan atau keserupaan dengan teks Al-Qur'an dan Al-Hadits : 1) MARKUS 12:29 & ULANGAN 6:4; 32:39 DENGAN QS. 39:4 "Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa." (Markus 12:29) "Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!" (Ulangan 6:4) "Lihatlah sekarang, bahwa Aku, Akulah Dia. Tidak ada Allah kecuali Aku. Akulah yang mematikan dan yang menghidupkan, Aku telah meremukkan, tetapi Akulah yang menyembuhkan, dan seorangpun tidak ada yang dapat melepaskan dari tangan-Ku. "(Ulangan 32:39) Sama dengan: " ... Maha Suci Allah. Dialah Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan." (QS. 39:4) 2) YESAYA 40:25 DENGAN QS. 42:11 "Dengan siapa hendak kamu samakan Aku, seakan-akan Aku seperti dia? firman Yang Mahakudus." (Yesaya 40:25) Sama dengan: " ... Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat." (QS. 42:11) 3) YESAYA 42:1 DENGAN QS. 25:1 "Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa." (Yesaya 42:1) Sama dengan: "Maha Suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqaan (Al Qur'an) kepada hamba-Nya (Muhammad), agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam." (QS. 25:1) 4) KEJADIAN 12:2-3 DENGAN QS. 33:56-57 "Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat. Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat." (Kejadian 12:2-3) Sama dengan: "Sesungguhnya Allah dan malaikat2-Nya bersholawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. Sesungguhnya orang-oang yang menyakiti Allah dan Rasul-Nya, Allah akan melaknatinya di dunia dan di akhirat, dan menyediakan baginya siksa yang menghinakan." (QS. 33:56-57) 5) YESAYA 60:1 DENGAN QS. 74:1-3 "Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu." (Yesaya 60:1) Sama dengan: "Hai orang yang berselimut (Muhammad), bangkitlah, lalu berilah peringatan, dan Tuhanmu, agungkanlah." (QS. 74:1-3) 6) ULANGAN 19:21 DENGAN QS. 5:45 "Janganlah engkau merasa sayang kepadanya, sebab berlaku: nyawa ganti nyawa, mata ganti mata, gigi ganti gigi, tangan ganti tangan, kaki ganti kaki." (Ulangan 19:21) "Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi." (Matius 5:38) Sama dengan: "Dan Kami telah tetapkan terhadap mereka di dalamnya (At Taurat) bahwasanya nyawa (dibalas) dengan nyawa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka luka (pun) ada kisasnya. Barangsiapa yang melepaskan (hak kisas) nya, maka melepaskan hak itu (menjadi) penebus dosa baginya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim. " (QS. 5:45) 7) YOHANES 5:30 DENGAN QS. 5:117 "Aku (Yesus) tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia (Allah) yang mengutus Aku." (Yohanes 5:30) Sama dengan: "Aku (Yesus) tidak pernah mengatakan kepada mereka (Bani Israel) kecuali apa yang Engkau (Allah) perintahkan kepadaku (mengatakannya) yaitu: "Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu", dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu." (QS. 5:117) 8) DAN BANYAK LAGI AYAT YANG LAINNYA... [NB: NAZARENES & CHRISTIANS Pengikut Jesus yang pertama sekali, terdiri atas kelompok-kelompok Yahudi dalam wilayah Galelia maupun Judea, yang oleh kalangan Sarjana-sarjana Bible (Biblical Sholan) disebut dengan Early Christians, yakni orang kristen yang pertama sekali. Pada masa hidup Jesus sendiri maupun masa berikutnya belum dikenal sebutan orang kristen (Christianis). Mereka itu cuma disebut oleh kalangan lainnya, terutama oleh pihak-pihak yang menantang Jesus, dengan sebutan Nazarenes. Yakni para pengikut Nazareth. Hal itu disebabkan Jesus sekalipun dilahirkan di Bethlehem, akan tetapi keluarganya menetap di kota-kecil Nazareth dalam wilayah Galelia. Oleh sebab itulah para mukmin (muslim yang saleh, muslim kaffah/konsisten) pertama itu disebut pihak lawannya dengan pengikut orang Nazareth atau Nazarenes. Dari sebutan Nazarenes itulah lahir sebutan Nashara/Nasarethan dalam bahasa Arab dan sebutan Nasrani dalam bahasa Indonesia. Sedangkan sebutan Christians (Kristen) baru muncul pada masa belakangan, jauh sepeninggal Jesus. Sebutan itu bermula lahir di kota besar Antiokia di Syria Utara, sewaktu Barnabas dan Paulus menjalankan missinya di kota besar itu, yang mempunyai kedudukan sebagai ibukota imperium Roma untuk wilayah belahan Timur. Disebabkan Barnabas dan Paulus di dalam missinya tidak henti-hentinya menyatakan dan menegaskan bahwa Jesus itu adalah Christos (Al-masih/Massiakh/Messias) maka orang sekitarnya memanggilkan mereka itu dengan para pengikut Kristus (Christians). Dari situlah lahir sebutan Orang Kristen di dalam bahasa Indonesia. Jesus wafat (diangkat/diselamatkan Allah), menurut A. Powell Davies di dalam The First Christian cetakan 1957 halaman 13, sekitar tahun 29 Masehi. Pendapat itu dikukuhkan oleh Hugh J. Schonfield dalam The Authentic New Testament cetakan 1958 halaman XIV. Sedangkan peristiwa pada kota-besar Antiokia itu terjadi, menurut Hugh J. Schonfield, sekitar tahun 46-48 masehi. Jadi lebih kurang dua puluh tahun sepeninggal Jesus barulah muncuI sebutan Christians (orang Kristen). # Early Christians (Kristen Pertama) & Gentile Christians (Orang Kristen Asing/berikutnya) Pada akhirnya pecah sengketa sengit antara Barnabas dengan Paulus pada kota-kota besar Antiokia itu (Kisah Rasul-Rasul, 15 :39), dan juga Peteros dengan Paulus pada kota-besar Antiokia itu ia, 2: 11-21 ). Inti pokok yang menyebabkan sengketa itu tidak pernah dijelaskan di dalam Kisah Rasul-Rasul.. Karena sengketa sengit itu Paulus bersama Silas meninggalkan kota-besar Antiokia untuk selama-lamanya (Kisah Rasul-Rasul, 15:40-41) menuju Asia Kecil dan Makedonia dan semenanjung Achaia (Greek) guna mengembangkan ajarannya dalam lingkungan orang Grik dan mereka itulah yang disebut dengan Gentile Christians (Orang Kristen Asing). Sebutan itu lahir dalam dunia Kristen untuk membedakan kelompok Pengikut yang Baru itu dengan Kristen Pertama, Early Christians, yakni para pengikut Jesus Kristus yang mula-mula dalam lingkungan masyarakat Yahudi di Palestina, yang disebut dengan Nazarenes itu. Para pengikut yang pertama diyakini TELAH MUSNAH sebagian besarnya pada masa pemberontakan total bangsa Yahudi di Palestina terhadap penindasan imperium Roma, yang berlangsung sepuluh tahun lamanya, yaitu antara tahun 65 sampai 75 masehi. Legiun X dari pihak Roma melakukan pembunuhan-pembunuhan massal (massacre) pada perkampungan-perkampungan Yahudi di seluruh Palestina, kecuali yang sempat melarikan diri ke lembah Mesopotamia dan Arabia Selatan dan berbagai wilayah lainnya. Sewaktu Panglima Titus pada tahun 70 masehi berhasil merebut dan menguasai benteng pertahanan terakhir dari pihak Yahudi, yaitu Kota Suci Jerusalem, maka berlangsung pembunuhan massal lagi. Panglima Titus bertindak menghancurkan Bait Allah di atas bukit Zion, yakni Bait Allah yang terkenal megah dan agung itu, yang pada masa dulu bermula dibangun oleh Nabi Sulaiman dan dikenal dengan Kuil Sulaiman (Solomon’s Temple). Panglima Titus mengumumkan wilayah Jerusalem dan sekitarnya dikuasai kini oleh pihak imperium Roma dan wilayah tersebut diberi nama dengan : Aeliae Capitolae. Semenjak tahun 70 masehi itu setiap orang Yahudi tidak di izinkan memasuki wilayah Aelice Capitolae itu. Semenjak pemberontakan total yang gagal itulah dikenal dalam sejarah bangsa Yahudi dengan Great Diaspora, yakni masa memencar tanpa tanah air. Pada masa yang sangat tragis itu diyakini kelompok-kelompok pengikut Jesus yang pertama-tama (Early Christians) ikut musnah. Kecuali kelompok kecil yang sempat meliputkan dirinya ke kota Pella di seberang sungai Jordan, yang pada masa belakangan dikenal dengan sekte Ebionites yang mempunyai Injil sendiri yang dikenal dalam sejarah dengan Ebionite Gospel (Injil Ebionites), yang isinya jauh berbeda dengan Injil-Injil yang menjadi pegangan dunia kristen pada masa berikutnya dan kini. Karena kelompok yang pertama-tama dapat dikatakan telah musnah pada masa pemberontakan itu maka berkembanglah kelompok pengikut yang baru, dibawah ajaran Paulus, yaitu Gentile Christians (Orang Kristen Asing). CONTOH AYAT PALSU DALAM BIBEL : 3i) Markus 16:9-20 "Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk." (Markus 16:15) "Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum." (Markus 16:15) Lagi-lagi, ayat-ayat sakti ini adalah palsu.. Menurut mereka, Yesus memberi perintah untuk menyebarkan Injil kepada seluruh makhluk. Tapi setelah diselidiki, ternyata ayat diatas adalah ayat Palsu. Sebab, Kitab Markus 16 ternyata selesai hanya sampai ayat ke-8 saja: "Lalu mereka keluar dan lari meninggalkan kubur itu, sebab gentar dan dahsyat menimpa mereka. Mereka tidak mengatakan apa-apa kepada siapapun juga karena takut. Dengan singkat mereka sampaikan semua pesan itu kepada Petrus dan teman-temannya. Sesudah itu Yesus sendiri dengan perantaraan murid-muridNya memberitakan dari Timur ke Barat berita yang kudus dan tak terbinasakan tentang keselamatan yang kekal itu." (Markus 16:8) Ayat-ayat di ataslah yang sebetulnya merupakan ayat penutup dari Markus 16. Sedangkan ayat ke-9 sampai dengan ayat ke-20 adalah ayat-ayat palsu dan baru "disusupkan" oleh gereja kemudian. Untuk lebih jelasnya, silahkan buka KITAB MARKUS 16:9-20, dan perhatikanlah rangkaian ayat-ayat palsu tersebut: (9) Setelah Yesus bangkit pagi-pagi pada hari pertama minggu itu, Ia mula-mula menampakkan diri-Nya kepada Maria Magdalena. Dari padanya Yesus pernah mengusir tujuh setan. (10) Lalu perempuan itu pergi memberitahukannya kepada mereka yang selalu mengiringi Yesus, dan yang pada waktu itu sedang berkabung dan menangis. (11) Tetapi ketika mereka mendengar, bahwa Yesus hidup dan telah dilihat olehnya, mereka tidak percaya. (12) Sesudah itu Ia menampakkan diri dalam rupa yang lain kepada dua orang dari mereka, ketika keduanya dalam perjalanan ke luar kota. (13) Lalu kembalilah mereka dan memberitahukannya kepada teman-teman yang lain, tetapi kepada merekapun teman-teman itu tidak percaya. (14) Akhirnya Ia menampakkan diri kepada kesebelas orang itu ketika mereka sedang makan, dan Ia mencela ketidakpercayaan dan kedegilan hati mereka, oleh karena mereka tidak percaya kepada orang-orang yang telah melihat Dia sesudah kebangkitan-Nya. (15) Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. (16) Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. (17) Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, (18) mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh." (19) Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah. (20) Merekapun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya. Catatan kaki pada Alkitab kitab Markus pasal 16 yang diterbitkan oleh Lembaga Biblika Indonesia yang dicetak oleh percetakan Arnoldus Ende 1986/1987 berbunyi: "Dengan singkat. Bagian ayat ini hanya terdapat dalam beberapa naskah. Nampaknya baru dalam abad ke-2 masuk ditambahkan dalam injil Markus. Bagian akhir injil Markus ayat 9-20 bercerita mengenai penampakan Yesus. Ini memang termasuk kitab suci, tetapi agaknya tidak termasuk Injil markus yang asli." Dalam The Christian Counselor's New Testament, Markus 16 berakhir pada pasal 16 ayat ke-8. Lalu ke mana perginya ayat 9-20? Jawabannya dapat ditemui pada akhir kalimat yang menuliskan catatan kaki sebagai berikut: "These verses are omitted by better MSS. An alternative shoter ending is found in same". ATAU: "Ayat-ayat ini dihilangkan oleh terjemahan MSS yang terbaik. Sebuah alternatif penutup yang lebih pendek seperti ini ditemukan pada versi yang sama." Dalam The Holy Bible New International Version pada catatan kaki ayat ke-8 tertulis: "The two most reliable early manuscripts do not have mark 16:9-20." ATAU: "Dua naskah paling tua yang terpercaya tidak memiliki Markus 16:9-20." Pada catatan kaki halaman 1528 dalam kitab yang sama (The Holy Bible New International Version) juga ditemui tulisan sebagai berikut: "Serious doubts exists as to whether these verses belong to the Gospel of Mark. They are absent from important early manuscripts and display certain peculiarities of vocabulary, style and theological content that are unlike the rest of Mark. His Gospels probably ended at 16:8, or its original ending has been lost." ATAU: "Terdapat keragu-raguan yang serius tentang apakah versi ini termasuk dalam Injil Markus atau tidak. Ayat-ayat ini tidak ditemui pada naskah-naskah awal kuno yang penting, dan mengandung kejanggalan-kejanggalan dalam pemilihan kosa kata, gaya bahasa, dan muatan teologis yang sama sekali berbeda dibandingkan dengan tulisan-tulisan Markus lainnya. Injil Markus sangat mungkin bertakhir pada 16:8, atau ayat penutup yang asli telah hilang." Herman Bakel dan Dr. A. Powel Davies dalam bukunya (Hashem, Jawaban Lengkap Kepada Pendeta Dr. J. Verkuyl, Terbitan JAPI, Surabaya, tahun 1969, halaman 94) tegas-tegas menulis; "Injil Matius 28:19 dan Injil Markus 16:9-19 adalah sisipan." Dari sedikit saja catatan di atas, maka perintah Yesus agar umat Kristen memberitakan injil kepada semua bangsa-bangsa di dunia, termasuk juga kepada seluruh makluk (tumbuhan, binatang, kuman, virus, jin, setan, iblis, dll) adalah ayat palsu yang sengaja disisipkan oleh tangan-tangan jahil ke dalam kitab suci Injil! Dengan demikian, maka jelaslah bahwa sesungguhnya Yesus tidak pernah memberikan amanat agung kepada siapa pun seperti yang selama ini begitu diagung-agungkan oleh hampir seluruh umat Kristen di muka bumi ini. Ayat-ayat palsu ini telah menyesatkan mereka sedemikian rupa. 3ii) I YOHANES 5: 7-8 Alkitab, I Yohanes 5 terjemahan LAI 1984: (7) Sebab ada tiga yang memberi kesaksian (di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu. (8) Dan ada tiga yang memberi kesaksian di bumi): Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu. Perhatikan tanda kurung "( )" pada dua ayat di atas. Ada dua sumber berbeda yang digunakan untuk menulis Alkitab Versi NIV (New International Version) dan NASV (New American Standard Version) serta King James Version (KJV). KJV berasal dari teks Alkitab Bizantium, sedangkan NIV dan NASV berdasarkan terjemahan dari Teks Alexandria. Berikut ini akan kita lihat di mana letak perbedaannya. In the following examples the King James Version (KJV) differs from the NIV, and NASV. because it bases it's translation on the Byzantine text-type and the NIV and NASV base theirs on the Alexandrian text-type. * KJV: "For there are three that bear record in heaven, the Father, the Word, and Holy Ghost: and these three are one. And there are three that bear witness in earth, the spirit, and the water, and the blood; and these three agree in one." (1 John 5:7-8) * NIV: "For there are three that testify: v. 8 the Spirit, the water and the blood: and the three are in agreement." (1 John 5:7) Pada KJV tercantum bahwa yang memberikan kesaksian di surga adalah: Bapa, Firman, dan Roh Kudus, ditambahkan keterangan bahwa ketiganya adalah satu, serta ada tiga yang memberikan kesaksian di bumi, yakni: Roh, Air, dan Darah, dan ketiganya juga satu. Tetapi pada NIV hanya dicantumkan mengenai Roh, Air, dan Darah, tanpa menyebutkan sedikitpun tentang Bapa, Firman, dan Roh Kudus. Berikut adalah penjelasan mengapa terjadi demikian: 1. When Erasmus first printed the Greek New Testament in 1514 it did not contain the words "in heaven, the Father, the Word, and Holy Ghost: and these three are one. And there are three that bear witness in earth," because they were not found in any of the Greek manuscripts that Erasmus looked at. 2. These words were not quoted by any of the Greek church fathers. They most certainly would have been used if the Trinity in the 3rd and 4th centuries. 3. These words are not found in any ancient versions of the New Testament. These include Syriac, Coptic, Armenian, Ethiopic, Arabic, Slavonic, nor in the Old Latin in its early form. 4. These words begin to appear in marginal notes in the Latin New Testament beginning in the fifth century. From the sixth century onward these words are found more and more frequently. 5. Erasmus finally agreed to put these words into new editions of his Greek New Testament if his critic's could find one Greek manuscript that contained these words. It appears that his critics manufactured manuscripts to include these words. 6. These additional words are found in only eight manuscripts as a variant reading written in the margin. Seven of these manuscripts date from the sixteenth century and one is a tenth century manuscript. 7. Erasmus' New Testament became the basis for the Greek New Testament, "Textus Receptus", which the King James translators used as the basis for their translation of the New Testament into English. ATAU: 1. Ketika Erasmus pertama kali mencetak Perjanjian Baru berbahasa Yunani pada tahun 1514 di sana tidak ada kata-kata "di surga, Bapa, Firman, dan Roh Kudus dan ketiganya adalah satu; dan ada tiga yang bersaksi di bumi," karena kata-kata ini tidak ditemukan di manapun dalam naskah Yunani yang dicari-cari oleh Erasmus. 2. Kata-kata ini tidak ada yang dikutip oleh para bapa gereja Yunani. Kata-kata ini semestinya sudah digunakan jika Trinitas sudah dikenal pada abad 3 dan 4. 3. Kata-kata ini tidak ditemukan dalam versi kuno Perjanjian Baru. Ini termasuk Syria, Arab Koptik, Armenia, Ethiopia, Slavia, maupun dalam bahasa Latin Kuno pada awal pembentukan Perjanjian Baru. 4. Kata-kata ini mulai muncul dalam catatan pinggir pada awal penulisan Perjanjian Baru dalam bahasa Latin pada abad ke-5. Baru pada abad ke-6 dan seterusnya kata-kata ini lebih banyak dan lebih sering ditemukan. 5. Erasmus akhirnya setuju untuk menempatkan kata-kata ini ke dalam edisi baru Perjanjian Baru bahasa Yunaninya jika para pengkritiknya dapat menemukan satu naskah Yunani yang berisi kata-kata ini. Tampaknya pengkritiknya kemudian menyusupkan kata-kata ini ke dalam naskah tersebut 6. Kata-kata tambahan ini ditemukan hanya pada delapan naskah sebagai varian bacaan yang ditulis sebagai catatan pinggir. Tujuh dari naskah-naskah ini berasal dari abad keenambelas dan satu naskah lagi dari abad kesepuluh. 7. Perjanjian Baru Erasmus menjadi dasar bagi Perjanjian Baru Yunani, "Textus Receptus", yang digunakan oleh para penerjemah King James untuk menterjemahkan Perjanjian Baru ke dalam bahasa Inggris. Untuk lebih jelasnya, silahkan buka SURAT KIRIMAN YAHYA (I YOHANES) 5: 6-8 (6) Inilah Dia yang telah datang dengan air dan darah, yaitu Yesus Kristus, bukan saja dengan air, tetapi dengan air dan dengan darah. Dan Rohlah yang memberi kesaksian, karena roh adalah kebenaran. (7) Sebab tiga yang memberi kesaksian (di dalam surga Bapa, Firman dan Roh kudus dan ketiganya adalah satu. (8) Dan ada tiga yang memberi kesaksian di bumi) Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu. Sebelum mendapat kritikan, kalimat mulai dari kata "di dalam sorga" pada ayat 7 sampai kata "bumi" pada ayat 8 tidak memakai tanda kurung. Yang mengkritik adalah DR GC Van Niftrik. Sedangkan menurut The Holy Bible International Version (Zondervan Bible publisher, Grand Rapid Michigan USA, 3th Printing July 1981 halaman 926) ayat-ayat tersebut berbunyi: (6) This is the one who come by water and blood - jesus christ. He did not come by water only, but by water and blood. And it is the spirit who testifies, because the spirit is truth. (7) for there are three that testify (8) the spirit, the water, and blood. And three are in agreements. ATAU: (6) Inilah dia yang yang datang dengan air dan darah - yesus kristus. Ia tidak datang dengan air saja, melainkan air dan darah. Dan rohlah yang menyaksikan, karena roh adalah kebenaran. (7) ada tiga yang menyaksikan (8) roh, air, dan darah. Dan ketiganya menjadi satu. Memperhatikan ayat-ayat di atas, maka tampak jelaslah penyisipan yang dilakukan oleh penterjemah Alkitab. Dengan demikian, kalimat mulai dari kata "di dalam sorga" pada ayat 7 sampai kata "di bumi" pada ayat 8 adalah palsu. Lagipula, jika sebelumnya ayat itu tidak ada, mengapa sekarang muncul? Atau sebaliknya, jika dulunya memang ada, mengapa sekarang di hilangkan? Mengenai pemalsuan ayat ini, perhatikan komentar berikut: * DR G.C. Van Niftrik dan D.S.B.J Boland (Dogmatika masa kini, BPK Jakarta, 1967 hal 418) Didalam Alkitab tidak diketemukan suatu istilah yang dapat diterjemahkan dengan kata TRITUNGGAL ataupun ayat-ayat tertentu yang mengandung dogma tersebut, mungkin dalam I Yahya 5: 6-8. Tetapi sebagian besar dari ayat itu agaknya belum tertera dalam naskah aslinya. Bagian itu setidak-tidaknya harus diberi kurung. Penterjemah Alkitab rupanya menuruti saran keduanya. Dengan memberi kurung kalimat itu. * Drs. M.E. Duyverman (Pembimbing ke dalam perjanjian baru, BPK Jakarta 1966 hal. 145). Menurut salinan tertua, jalannya kalimat adalah begini: Karena tiga menjadi saksi, yaitu roh, air, dan darah. Rupanya tambahan mulai terbubuh sebagai keterangan pinggir kalimat; penyalin kemudian memasukkannya dalam nas karena berpikir ini adalah perbaikan penyalin lama. Sampai kini hal itu masih terjadi. Mengapa keterangan pinggir itu dapat masuk menjadi ayat Tuhan dengan begitu mudahnya, padahal ayat ini merupakan pokok doktrin trinitas? Mengapa sampai tersusupi ayat tambahan? * Jerry Falwell (Jerry Falwell, Liberty Bible Commentary, thomas Nelson Publisher, Nashville, Camden New York 1983 halaman 26-38). Tokoh Kristen radikal Amerika Serikat ini mengomentari pemalsuan ayat-ayat itu sebagai berikut: Sebagian kalimat pada ayat 7 dan sembilan kata pertama pada ayat 8 adalah tidak asli dan tidak bisa dianggap sebagai bagian dari firman Tuhan. - The rest of verse 7 and first nine words of verse 8 are not original, and are not to be considered as a part of the words of God. ]

Post a Comment

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Previous Post Next Post