Banyak hal yang dapat kita jadikan alas an
untuk terus berterimakasih pada Allah SWT. Bersyukur adalah suatu kewajiban. Ia
beserta sabar menempati kedudukan yang penting dalam ajaran Islam. Jika sabar
dalam iman ibarat kepala pada tubuh. Maka hal yang serupa juga berlaku pada
syukur. Kalau manusia tidak pandai bersyukur, yang terjadi adalah kegelisahan,
selalu tidak puas dengan yang terjadi. Sehingga akibatnya ia menjadi kalut dan
tidak bisa berfikir jernih. Hampir serupa dengan kesabaran. Jangan heran jika
orang tidak pandai syukur pikirannya kacau, tidak bisa menganalis masalah
dengan tepat. Nah, yang terakhir ini mungkin tepat dilihat dari sebab di atas. Dan yang lebih parah lagi ia akan
mudah menyalahkan Tuhan. Jadi sangat penting yang namanya bersyukur itu.
Menghisab diri itu penting, sebelum kita
dihisab yang sebenarnya. Hasibu anfusakum qobla an tuhasabu. Di dalam
kitab Al Qur’an al Karim, Allah juga mengingatkan manusia untuk angen2
sudah seberapa banyak amal2 kebaikan yang sudah kita persiapkan untuk
menghadapi hari kiamat nanti. Oh, saya sudah banyak berbuat baik, barang kali ada yang bilang begitu. Di sana
saya telah membangun masjid yang sekarang dipakai jamaah ribuan orang, atau
saya sudah membantu yatim piatu dengan separuh kekayaan saya. Sungguh luar biasa
jika demikian. Sahabat Umar bin Khatab pernah suatu ketika menangis karena angen2
ini. Beliau pernah suatu waktu menangis sambil mengatakan andai aku jadi
rumput, betapa bahagianya aku (atau yang semakna dengan itu). Karena dengan
tidak diciptakan oleh Allah menjadi manusia dan jin berarti di akhirat nanti
tidak akan dimintai pertanggung jawaban amal. Ia akan terbebas dari hukuman
neraka. Pribadi yang agung ini yang sudah jelas2 dijamin surga, termasuk 10
sahabat yang dijamin masuk surga, khulafa’urrasyidin masih merasakan takutnya
pada Allah SWT jika Allah tidak meridlai amal2nya. Karena bisa jadi menurut
kita amal yang kita lakukan telah sangat banyak dan cukup untuk membeli surga,
tapi kita melakukannya hanya agar disanjung manusia, mendapat kedudukan di
masyarakat. Jika itu yang terjadi, musibah.