Seorang bijak berkata,
"Wanita selalu mengembalikan yang lebih untuk
pria."
Jika kamu memberinya rumah, maka ia akan memberimu
kehangatan dalam rumahmu.
Jika kamu memberinya beras, ia akan mengembalikan nasi
untukmu.
Jika kamu memberinya cinta, ia akan memberimu
pengabdian seumur hidupnya.
Tapi jika kau memberinya hinaan, ia akan memberimu doa
dalam airmata kepedihannya, dan itu berarti
siapkan dirimu untuk berjuta kemalangan!"
Jika kemarin kamu berdoa dan yakin bahwa dialah tulang
rusukmu, maka terimalah dia
bukan sebagai wanita yang sempurna, melainkan
sebagai wanita yang terbaik dari Tuhan.
Bukanlah dia yang tidak pernah berbuat salah, tapi
dia yang selalu berkata maaf untuk setiap kesalahannya dan ia yang punya sejuta
maaf untuk kesalahanmu.
Ia yang menerima masa lalu mu dan yang siap
merancangkan masa depannya bersamamu.
Ia yang selalu cemas dan hilang akal ketika kamu
tak memberinya kabar.
Jika dulu sifat manjanya membuatmu tertawa lucu,
cemburunya berarti sayang, airmatanya bisa menyayat hatimu, tapi sekarang
semuanya itu jadi alasan kamu melepaskannya, maka renungkanlah kembali
perbuatanmu!
"Mengapa wanita tercipta dari tulang rusuk
pria, bukan dari tulang kepala, karena wanita
bukan untuk memimpin pria, bukan dari tulang kaki,
karena wanita bukan alas kaki
pria, wanita tercipta dari tulang rusuk pria karena
dekat dengan hati, agar wanita menjadi pendamping, penjaga hati.
Karena wanita akan terlelap dalam dekapan pria.
Karena wanita tahu dari sana dia
berasal.
Kriteria memilih pasangan menurut syari’at islam- Memiliki keluarga yang sakinan mawaddah wa rahmah adalah idaman umat muslim. Untuk mencapai keluarga yang demikian maka dimulai dengan memilih pasangan hidup kita.
Pasangan adalah seseorang yang menemani kehidupan kita. Pasangan suami istri misalnya adalah seseorang yang akan menemani kehidupan kita seumur hidup. Maka dari itu dalam memilih pasangan tidak boleh sembarangan dan harus di lakukan dengan teliti dan cermat agar setelah menikah kita tidak salah pilih pasangan yang berakibat buruk terhadap diri kita dan hubungan kita.
Dalam memilih pasangan hidup, kita di tuntut untuk benar-benar memperhatikan sifat dan tabi’at pasangat kita saat pendekatan terjadi. Karena dal;am ajaran islam yang sesungguhnya tidak memperbolehkan kaum adam dan hawa untuk berpacaran sebelum menikah, maka terjadilah ta’aruf guna untuk mengetahui diri pria / wanita yang kelak akan di jadikan pasangan.
Keseimbangan diperlukan dalam sebuah rumah tangga, sehingga perbedaan antara anda dan calon pasangan anda harusnya tidak terlalu besar, seperti perbedaan tingkat pendidikan, perbedaan status sosial, perbedaan latar belakang, dan lain-lain. Karena perbedaan yang ada sering kali membuat permasalahan yang mungkin akan mengganggu kehidupan berumah tangga. Perbedaan sebaiknya dibuat sekecil mungkin karena kita tidak mungkin menikah dengan orang yang sama persis dengan kita dari semua segi, dan perbedaan dalam rumah tangga akan membuat kita lebih baik lagi dalam mengelalola rumah tangga nantinya. Tetapi perbedaan yang terlalu besar juga akan membuat pengelolaan rumah tangga menjadi lebih sulit.
1. Untuk memilih Istri
Dalam islam hendaklah kamu memilih calon istri yang memiliki dasar agama yang baik karena dia akan mengetahui kewajibanya sebagai seorang istri. Kemudian pilih lah istri karena agamanyayang sangat mengerti agamnya. Kemudian pilihlah seorang gadis yang penyayang dan banyak anak. Setelah itu utamakan orang jauh, ini bertujuan agar tidak terjadi penyakit menular seperti cacat secara hereditas.
2. Memilih suami
Memilih seorang suami harus benar benar di lakukan karena suami adalah imam kita kelak, maka jika ia tidak memiliki dasar agama yang baik maka akan rapuh lah keluarga mu kelak. Pilih lah suami karena agamanya, niscaya keutuhan keluarga mu akan baik. Sama halnya dengan memilih istri, dalam memilih suami juga kamu harus memperhatikan akhlaknya. Hal ini di imbangi dengan ilmunya jika dia berilmu maka akhlaknya pun akan lebih baik. Dalam Memilih suami hal yang harus anda perhatikan juga adalah jiwa kepemimpinannya, jika ia memiliki jiwa pemimpin maka dia akan dapat dengan mudah memimpin keluarga mu dan anak anak mu kelak.
Demikianlah cara memilih calon istri sesuai dengan Kriteria untuk memilih pasangan menurut syari’at islam maupun calon suami menurut sari’at islam.
GOLONGAN YANG DIDOAKAN MALAIKAT
1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci.
"Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka
malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga
malaikat berdoa 'Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam
keadaan suci". (HR Imam Ibnu Hibban dari Abdullah bin Umar)
2. Orang yang sedang duduk menunggu waktu shalat.
"Tidaklah salah
seorang diantara kalian yang duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam
keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya 'Ya Allah, ampunilah ia.
Ya Allah sayangilah ia' (HR Imam Muslim dari Abu Hurairah, Shahih Muslim 469)
3. Orang-orang yang berada di shaf barisan depan di
dalam shalat berjamaah.
"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya
bershalawat kepada (orang - orang) yang berada pada shaf - shaf terdepan"
(Imam Abu Dawud (dan Ibnu Khuzaimah) dari Barra' bin 'Azib)
4. Orang-orang yang menyambung shaf pada sholat
berjamaah (tidak membiarkan sebuah kekosongan di dalam shaf).
"Sesungguhnya Allah dan para malaikat selalu
bershalawat kepada orang-orang yang menyambung shaf-shaf" (Para Imam yaitu
Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Al Hakim meriwayatkan dari
Aisyah)
5. Para malaikat mengucapkan 'Amin' ketika seorang
Imam selesai membaca Al Fatihah.
"Jika seorang Imam membaca 'ghairil maghdhuubi
'alaihim waladh dhaalinn', maka ucapkanlah oleh kalian 'aamiin', karena
barangsiapa ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka ia akan
diampuni dosanya yang masa lalu" (HR Imam Bukhari dari Abu Hurairah,
Shahih Bukhari 782)
6. Orang yang duduk di tempat shalatnya setelah
melakukan shalat.
"Para malaikat akan selalu bershalawat (
berdoa ) kepada salah satu diantara kalian selama ia ada di dalam tempat shalat
dimana ia melakukan shalat, selama ia belum batal wudhunya, (para malaikat)
berkata, 'Ya Allah ampunilah dan sayangilah ia'" (HR Imam Ahmad dari Abu
Hurairah, Al Musnad no. 8106)
7. Orang-orang yang melakukan shalat shubuh dan
'ashar secara berjama'ah.
"Para malaikat berkumpul pada saat shalat
shubuh lalu para malaikat ( yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas
malam hari hingga shubuh) naik (ke langit), dan malaikat pada siang hari tetap
tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu shalat 'ashar dan malaikat
yang ditugaskan pada siang hari (hingga shalat 'ashar) naik (ke langit)
sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah
bertanya kepada mereka, 'Bagaimana kalian meninggalkan hambaku?', mereka
menjawab, 'Kami datang sedangkan mereka sedang melakukan shalat dan kami
tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan shalat, maka ampunilah
mereka pada hari kiamat'" (HR Imam Ahmad dari Abu Hurairah, Al Musnad no.
9140)
8. Orang yang mendoakan saudaranya tanpa
sepengetahuan orang yang didoakan.
"Doa seorang muslim untuk saudaranya yang
dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan
dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya,
setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat
tersebut berkata 'aamiin dan engkaupun mendapatkan apa yang ia dapatkan' (HR
Imam Muslim dari Ummud Darda', Shahih Muslim 2733)
9. Orang-orang yang berinfak.
"Tidak satu hari pun dimana pagi harinya
seorang hamba ada padanya kecuali 2 malaikat turun kepadanya, salah satu
diantara keduanya berkata, 'Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang
berinfak'. Dan lainnya berkata, 'Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang
pelit'" (HR Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Abu Hurairah, Shahih Bukhari
1442 dan Shahih Muslim 1010)
10. Orang yang sedang makan sahur.
"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya
bershalawat (berdoa ) kepada orang-orang yang sedang makan sahur" Insya
Allah termasuk disaat sahur untuk puasa"sunnah" (HR Imam Ibnu Hibban
dan Imam Ath Thabrani, dari Abdullah bin Umar)
11. Orang yang sedang menjenguk orang sakit.
"Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya
kecuali Allah akan mengutus 70.000 malaikat untuknya yang akan bershalawat
kepadanya di waktu siang kapan saja hingga sore dan di waktu malam kapan saja
hingga shubuh" (HR Imam Ahmad dari 'Ali bin Abi Thalib, Al Musnad 754)
12. Seseorang yang sedang mengajarkan kebaikan
kepada orang lain.
"Keutamaan seorang alim atas seorang ahli
ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang yang paling rendah diantara kalian.
Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya dan
bahkan ikan, semuanya bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada
orang lain" (HR Imam Tirmidzi dari Abu Umamah Al Bahily)
Wallahua’lam bish shawwab.
Sumber : Syaikh Dr. Fadhl Ilahi, Orang-Orang yang
Didoakan Malaikat, Pustaka Ibnu Katsir,