LAPAN adalah lembaga pemerintah kita yang meneliti dan mengamati tentang antariksa dan gejala-gejala yang ditimbulkan serta dampaknya bagi Indonesia. Mungkin banyak dari kita yang belum tahu tentang lembaga LAPAN itu sendiri.
Sebenarnya lapanlah yang meluncurkan satelit-satelit Indonesia seperti satelit telkom. Yang mana satelit-satelit ini berfungsi memperlancar jaringan komunikasi telepon , internet , maupun jaringan-jaringan nirkabel lainnya.
Berikut beberapa teknologi-teknologi yang digunakan oleh LAPAN , yaitu :
Sebenarnya lapanlah yang meluncurkan satelit-satelit Indonesia seperti satelit telkom. Yang mana satelit-satelit ini berfungsi memperlancar jaringan komunikasi telepon , internet , maupun jaringan-jaringan nirkabel lainnya.
Berikut beberapa teknologi-teknologi yang digunakan oleh LAPAN , yaitu :
- Sensor CCD untuk pencitraan pada satelit mikro
Dalam dua dekade terakhir, satelit mikro dengan detektor CCD menjadi pilihan yang sangat populer karena harganya yang murah dan cepatnya proses pengembangan. Hasil studi tentang remote sensor optik pada satelit mikro menunjukkan bahwa CCD larik persegi adalah detektor yang paling banyak digunakan. Namun ada juga satelit mikro yang menerapkan konsep line scanning (pushbroom) dengan menggunakan CCD larik lurus untuk akuisisi data multispektral. Dari sisi alokasi kanal yang digunakan, remote sensor satelit mikro bekerja pada daerah tampak hingga infra-merah dekat (optimum pada panjang gelombang 300 - 900 nm). Sementara laju transmisi data downlinknya bervariasi antara 10 kbps - 8 Mbps (S-band). Dengan ukuran payload maksimum 50 % dari bobot total satelit, konsumsi energi yang kecil (5 - 30 Watt) dan relatif tidak ada komponen mekanik yang bergerak, maka sensor pencitra CCD sangat sesuai diterapkan pada satelit mikro karena sifatnya yang solid-state, berukuran kecil, ringan, murah, mudah diperoleh, relatif stabil, dan memiliki jangkauan spektrum sensor penginderaan jauh (remote sensing). Tulisan ini bertujuan memaparkan persyaratan umum yang dibutuhkan jika satelit mikro menggunakan sensor pencitra CCD sebagai detektor utama pada payloadnya. - Spektroskop 4-kanal untuk sistem sensor elektro-optik.Untuk memenuhi kebutuhan sistem pencitraan elektro-optik, diperlukan rancangan spektroskop 4-kanal pada kisaran spektrum cahaya tampak hingga infra-merah dekat. Spektroskop adalah perangkat optik penghasil spektrum, terdiri dari celah, kanta atau lensa pengumpul, elemen pendispersi prisma atau kisi, elemen penyeleksi tapis optik atau pelat dikroik, dan teropong atau kanta benda. Rancangan yang dikembangkan adalah spektroskop sederhana dengan elemen penyeleksi berupa pelat dikroik dan cermin panas sudut 45 derajat yang tersedia di pasaran. Adapun spesifikasi elemen optik yang digunakan yaitu : pelat dikroik merah NT 30-634, pelat dikroik biru NT 30-635, dan cermin panas NT 43-957. Kelebihan rancangan ini antara lain biaya yang murah dan berat yang lebih ringan sehingga diharapkan mampu mengakomodasi kebutuhan kinerja spektrometrik sistem sensor penginderaan jauh optik nasional. Dari aspek geometrik diharapkan mampu memenuhi sistem sensor dengan geometri pendeteksi larik persegi ataupun larik lurus. Tulisan ini dimaksudkan untuk memberi masukan dalam pengembangan sistem penginderaan jauh nasional, khususnya dalam hal rancang bangun dan perekayasaan sistem sensor elektro-optik untuk penginderaan jauh satelit.
- Mounting kamera
a. Pengembangan mounting gyro-stabilized kamera ditujukan untuk mendukung kemandirian teknologi Satelit Penginderaan Jauh LAPAN dan akan dikembangkan terlebih dahulu pada Pesawat Udara.b. Dudukan (mounting) kamera adalah prasarana akuisisi yang berfungsi menjamin kesearahan kamera kepada target yang dipotret
c.Data sikap bersama-sama dengan data posisi lokasi dudukan kamera merupakan parameter kunci dalam mengenali geo-lokasi target di bumi
d.Pengembangan sistem pointing kamera diarahkan kepada pengembangan sistem dudukan kamera yang mampu melakukan dua fungsi sekaligus, yaitu:
e.membaca dan melaporkan status sikap dudukan kamera
f.menjaga sikap dudukan kamera pada status yang ditetapkan oleh operator selama proses pemotretan berlangsung.
g.Dudukan kamera yang dikembangkan dirancang mampu mengakomodasi perubahan sikap kamera pada ke tiga sumbu putarnya (pitch, yaw, roll), masing-masing dengan tingkat pengenalan 0.1 derajat dalam selang waktu waktu 50 mili detik
Tags:
Techno