Fakta Unik tentang Selfie

Siapa yang taktahu dengan kata selfie? Selfie merupakan kata yang paling banyak dicari di internet terhitung sejak bulan November 2013. Selfie secara harfiah berarti aktivitas memotret diri sendiri atau seringkali disebut narsisme. Namun jika ditelusuri lebih dalam, pengertian selfie menurut pustakawan Britania adalah sebuah aktivitas pengambilan foto diri sendiri melalui smartphone atau webcam yang kemudian diunggah ke situs web media sosial. 

Pada tahun 2013, kata "Selfie" telah menjadi hal yang biasa untuk dipantau dan dimasukkan dalam online Oxford English Dictionary. Pada bulan November 2013, kata "Selfie" diumumkan sebagai "Word Of The Year" oleh Oxford English Dictionary, dimana kata tersebut berasal dari Australia. Kata selfie kemudian juga dialihbahasakan menjadi bahasa Indonesia yaitu swafoto, yaitu jenis foto potret diri yang diambil sendiri dengan menggunakan kamera digital atau telepon kamera. Swafoto sering dikaitkan dengan narsisisme, terutama dalam jejaring sosial.


Seperti halnya yang terjadi dengan fenomena sosial lainnya, selfie pun mengalamai rentetan sejarah yang menarik untuk disimak. Siapa yang pertama kali mengambil fotoselfie di dunia ini? Faktanya, foto yang dianggap sebagai foto selfie pertama telah diambil oleh seorang ahli kimia yang juga penggemar fotografi bernama Robert Cornelius pada tahun 1839. Cornelius mengambil foto dirinya di belakang toko milik keluarganya di Philadelphia, Amerika Serikat.

Selain Robert Cornelius, jauh setelah itu ditemukan pula beberapa foto selfie dari berbagai penjuru dunia. Misalnya saja foto seorang putri kerajaan Rusia pada tahun 1914.  Anastasia Nikolaevna, adalah salah satu remaja yang diketahui pertama kali mengambil fotonya sendiri melalui cermin untuk dikirim kepada temannya. Dalam surat yang dikirim bersama foto itu, ia menulis: "Saya mengambil foto ini menggunakan cermin. Sangat susah dan tangan saya gemetar." Dalam foto tersebut terlihat usaha seorang perempuan untuk mengambil gambar dirinya sendiri dengan memantulkan gambaran dirinya melalui cermin yang tertangkap oleh kamera. 

Hasil jepretan tokoh-tokoh tersebut menjadi pengingat bahwa cara ini telah dilakukan banyak orang jauh sebelum istilah populernya saat ini. Tentunya cara yang mereka tempuh jauh lebih sulit dibandingkan sekarang. Dahulu, diperlukan kombinasi antara rasa ingin tahu yang besar, keahlian teknis fotografi, dan sikap narsis untuk menciptakan foto diri yang menarik. Sedangkan hari ini, semua orang adalah fotografer profesional bagi diri mereka sendiri.

Dewasa ini bersamaan dengan perkembangan teknologi fotografi yang begitu pesat, semua orang mulai dari anak-anak, selebritas hingga para pemimpin dunia telah memanfaatkan kecanggihan teknologi kamera di dalam smartphone dan memanfaatkan aplikasi editing foto tidak hanya untuk memperlihatkan kepada orang lain apa yang sedang mereka lakukan, tetapi juga bagaimana mereka tampak sempurna saat melakukannya.
Pernahkah Anda bertanya berapa jumlah foto selfie yang “bergentayangan” di jagat maya setiap hari? Bisa jadi ratusan juta foto. Sebab, dari perangkat Android saja jumlahnya mencapai 93 juta foto per hari. Gegap gempita foto selfie memang tidak akan habis untuk didiskusikan. Tren foto narsis diri itu sepertinya akan terus langgeng.

Para pelaku selfie ini seakan menganut prinsip “Aku Selfie, Maka Aku Ada” memang selfiemenjadi jalan untuk menunjukan eksistensi diri sendiri dihadapan orang lain melalui media sosial. Selfie dapat dikatakan pula sebagai salah satu bagian dari seni komunikasi visual dalam bentuk instan yang mengedepankan tentang informasi pribadi seperti soal apa yang sedang dilakukan, dimana kamu sedang berada, siapa dirimu yang sebenarnya

Post a Comment

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Previous Post Next Post