BCB

Juned Topan

Begitu mengagumkannya menikmati semangat saudara saudaraku yg membela kebudayaan
Begitu mengagumkannya menikmati semangat kemanusiaan mereka yg bergairah membela ilmu pengetahuan

Membayangkan kematian yg indah di jalan seni
Membayangkan kematian yg indah di jalan pedang
Membayangkan kematian yg indah di jalan akal
Membayangkan kematian yg indah di jalan agama

Tapi aku lebih mengagumi mereka yg telah mati di jalan Tuhannya
Tuhan segala makhluk
Tuhan pencipta pemberi rizqi penggerak
Sekaligus pengendali

Jalan batin
jalan para wali
Jalan batin
Jalan para nabi.

· · · 5 Maret pukul 19:11

• Ekawati Cahya Wulandari, Ki Ageng Kalamancur, Ronald Halilintar dan 5 lainnya menyukai ini.
• • 

    Ki Ageng Kalamancur Nggih Pakde ...

    5 Maret pukul 19:13 · · 1
  • 

    Juned Topan sundul.com

    7 Maret pukul 21:47 ·
  • 

    Bramantyo Prijosusilo Jalan pedang, jalan seni, jalan akal, jalan agama, pada penghayatannya semuwanya jugak jalan batin to CakJuned Topan.

    7 Maret pukul 21:49 · · 2
  • 

    Juned Topan yg berbeda pada orientasi dan dedikasi amaliahnya,untuk siapa segala kebaikan yg selama ini telah di lahirkannya,sdh benarkah alamat bagi seluruh pengabdian,jangan jangan selama ini kita di sibukkan hanya untuk memperoleh pengakuan dari sesama makhluk .

    7 Maret pukul 21:59 ·
  • 

    Bramantyo Prijosusilo Kebalik ah, yang beda ya jalannya itu justru di batinnya bisa sama ...

    7 Maret pukul 22:01 · · 1
  • 

    Juned Topan maksud saya sikap batinnya bram.seperti kamu juga tahu dalam kesenianpun terjadi gap gap yg di sebabkan perbedaan orientasi dan pandangan tentang seni.

    7 Maret pukul 22:09 ·
  • 

    Juned Topan segala kebaikan yg tidak di tujukan ke alamat yang benar,ibarat menaruh pasir di batu yg licin,ketika hujan mengguyur,maka lenyaplah seketika.

    8 Maret pukul 20:45 ·
  • 

    Lao Tse Suryakencana ‎Juned Topan kalu masang lampu di jalan yang gelap, kepada siapa cahayanya ditujukan ?

    8 Maret pukul 21:13 ·
  • 

    Daris Nugroho ya ke gelapan lah...
    kalo terang mah ngapain pasang lampu...

    8 Maret pukul 21:44 melalui seluler ·
  • 

    Lao Tse Suryakencana ‎Daris Nugroho Oh ke kegelapan toh, kirain ditujukan pada Tuhan.

    8 Maret pukul 21:52 ·
  • 

    Juned Topan

    kita semua sedang melata di bumi yg gelap gulita,dan saling menebak.Seperti tunas condong ke arah matahari sbg pusat energi,begitulah orang orang yg terbimbing,seperti bayi yg mencari puting ibunya,juga si buta yg mengetahui tempat minumnya,itulah rububiyah,salah satu bentuk kasih sayang ilahiyah.Setiap orang berpotensi menyerap,menyimpan dan memncarkan cahaya,para nabi,cendikia,filsuf,pujangga,ulama maupun ilmuwan merupakan cahaya,dan Allahlah maha cahaya.

    8 Maret pukul 22:30 ·