Mata Rantai Kebaikan

Seorang pendakwah ibarat mata rantai. Begitu juga mata rantai yang lain, seperti pemberi makan orang kelaparan, para pengajar, guru, para petani, pedagang, tukang bengkel. Meraka kecil dihadapan manusia karena memang jasa mereka tampak sangat kecil. Ibarat mata rantai dari kesemua mata rantai yang ada, mereka seorang diri, sendirian dalam posisinya. Para petani sendirian dalam posisinya sebagai petani, jasa mereka juga kecil dalam kapasitasnya hanya untuk memberi makan beberapa orang, maksud saya, petani yang seorang diri itu tidak akan bisa member makan semua yang ada di bumi ini. Tidak usah jauh2, sedesa saja, satu orang petani tidak akan mampu. Begitu juga dengan pengajar, tidak akan mampu menyampaikan semua materi ilmu yang ada untuk membentuk murid menjadi insan kamil kalau ia hanya seorang diri.
Ingat dengan kisah Nabi Sulaiman yang matur pada Allah SWT untuk satu hari saja memberi makan bala tentaranya dari bangsa jin, manusia, dan binatang, ternyata tidak mampu. Tapi kecil2nya perbuatan baik kita dihadapan makhluk akan mendapatkan balasan yang besar di sisi Allah SWT jika kita tahu ilmunya. Dan sebaik-baik amalan adalah istiqomah meskipun sedikit. Karena istiqomah pertanda diterima ibadah kita. Keistiqomahan, ketenangan hati saat beribadah merupakan tanda ibadah kita diterima.


Begitulah kita, tidak perlu resah dan galau kita kecil karena jasa kita kecil. Memang yang paling baik adalah yang terbesar manfaatnya buat orang lain. Kita hanya mata rantai yang menyambung keharmonisan dan kebaikan di dunia ini dalam kurun waktu tidak lebih dari 80 tahun (sepanjang usia kita) dan dalam ruang yang sempit, alam dunia (bumi kita ini).
Previous Post Next Post