Nabi 'Isa SAW adalah Malaikat Jibril

Selasa, 16 Feb '10 01:06, dibaca 736 kali

Disini dalam menjelaskan tentang perihal Nabi ‘Isa Saya juga mengutip pendapat berbagai kalangan Ahli Ilmu, karena eksistensi ‘Ulama tidak dapat diremehkan begitu saja. Dalam QS Al Maidah:44, eksistensi ‘Ulama diakui dengan jelas. Terlepas dari kesalahan dalam menetapkan pendapat atau kedengkian yang mungkin timbul dari beberapa diantara Meraka, tapi walau bagaimanapun, ‘Ulama adalah lentera Umat. Dalam hal ini tidaklah bijak jika menggolongkan ‘Ulama saat ini sebagai manifestasi ahli taurat & imam farisi pada masa perjanjian baru. Pernyataan ini tidak muncul kecuali dari orang yang membenci akan Kebenaran Ilmu Pengetahuan. Karena pernyataan Kebenaran dari imam farisi atau ahli taurat harus diterima, bukan karena dia tapi karena Kebenaran yang disampaikanNya. Berdasarkan pula nash berikut ini :

“ Karena itu setiap Ahli Taurat yang menerima pelajaran dari hal Kerajaan Jannah ini seumpama Tuan Rumah yang mengeluarkan harta yang baru, dan yang lama dari perbendaharaanNya” ( matius 13 : 52 )

“…kalau demikian mengapa Ahli Ahli Taurat berkata bahwa Elia harus datang terlebih dahulu, jawab Yahushua (Isa / bulan yesus atau jesus : memang Eliyah akan datang…” ( matius 17 : 10-11 )

Nash diatas mengesankan pembenaran Yahushua terhadap pernyataan Ahli Taurat, Yahushua yang Bijaksana tetap mengakui Kebenaran walau Kebenaran itu datang dari musuhNya sekalipun. Beliau akan datang kedua kalinya, dengan tujuan mewujudkan Kerajaan ALLAAH dialam semesta ini. Turunnya Nabi Isa ‘alaihissalam dan Itu Sebagai Tanda Hari Kiamat
Tentang turunnya Nabi Isa ‘alaihissalam telah disebutkan oleh ayat Al-Qur`an yang sekaligus menunjukkan bahwa itu sebagai salah satu tanda hari kiamat. Di antara dalil yang menunjukkan demikian adalah:


إِنْ هُوَ إِلاَّ عَبْدٌ أَنْعَمْنَا عَلَيْهِ وَجَعَلْنَاهُ مَثَلاً لِبَنِي إِسْرَائِيلَ. وَلَوْ نَشَاءُ لَجَعَلْنَا مِنْكُمْ مَلاَئِكَةً فِي اْلأَرْضِ يَخْلُفُوْنَ. وَإِنَّهُ لَعِلْمٌ لِلسَّاعَةِ فَلاَ تَمْتَرُنَّ بِهَا وَاتَّبِعُوْنِ هَذَا صِرَاطٌ مُسْتَقِيْمٌ
“Isa tidak lain hanyalah seorang Hamba yang KAMI berikan kepadaNya nikmat dan KAMI jadikan Dia sebagai tanda bukti (kekuasaan ALLAAH) untuk Bani Israil. Dan kalau KAMI kehendaki benar-benar KAMI jadikan sebagai gantimu di muka bumi malaikat-malaikat yang turun temurun. Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar adalah tanda bagi hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus.” (Az-Zukhruf: 59-61)


Al-Hasan rahimahuLLAAH mengatakan: “Maksudnya sebelum kematian Isa. Demi ALLAAH, sungguh dia sekarang hidup di sisi ALLAAH, tapi bila beliau turun nanti semuanya akan beriman.” (Tafsir Ath-Thabari, dinukil dari Asyrathus Sa’ah hal. 346)

“Dan sesungguhya Isa itu adalah tanda bagi hari kiamat”, maksudnya adalah bahwa turunnya Isa termasuk tanda-tanda hari kiamat, dan dengan itu diketahui bahwa kiamat sudah dekat. Demikian menurut penafsiran Ibnu Abbas, Mujahid, Qatadah, Adh-Dhahhak, dan As-Suddi. (Zadul Masir, 7/325, Al-Qurthubi, 16/105). Dan Ibnu Abbas membacanya dengan لَعَلَمٌ yang berarti tanda.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, dari Nabi ShallaLLAAHU ‘alaihi wa sallam, tentang tafsir “Dan sungguh Isa itu adalah tanda bagi hari kiamat’, Beliau menyatakan:
نُزُوْلُ عِيْسَى ابْنِ مَرْيَمَ مِنْ قَبْلِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ
“Itu adalah turunnya Isa bin Maryam sebelum hari kiamat.” (HR. Ibnu Hibban dalam Shahih-nya. Bab Al-Bayan bi anna Nuzul Isa ibni Maryam min A’lamis Sa’ah, 15/228 no. 6817)


Kalam ALLAAH :
وَإِنْ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ إِلاَّ لَيُؤْمِنَنَّ بِهِ قَبْلَ مَوْتِهِ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكُوْنُ عَلَيْهِمْ شَهِيْدًا
“Tidak ada seorang pun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari Kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka.” (An-Nisa`: 159)

Telah lewat tafsir Al-Hasan rahimahuLLAAHU terhadap ayat ini.
Adapun hadits-hadits Nabi SAW, maka cukup banyak yang menunjukkan akan turunnya Isa bahkan sampai kepada derajat mutawatir, sebagaimana disebutkan oleh para ulama hadits dan yang lain, seperti Ibnu Jarir, Ath-Thabari, Ibnu Katsir, Shiddiq Hasan Khan, Anwar Syah Al-Kasymiri, Al-Azhim Abadi, Asy-Syaikh Al-Albani


1. Dari Abu Hurairah Ia mengatakan: RasuluLLAAH SAW bersabda:
وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَيُوْشِكَنَّ أَنْ يَنْزِلَ فِيْكُمُ بْنُ مَرْيَمَ حَكَمًا عَدْلاً فَيَكْسِرَ الصَّلِيْبَ وَيَقْتُلَ الْخِنْزِيْرَ وَيَضَعَ الْجِزْيَةَ وَيَفِيْضَ الْمَالُ حَتَّى لاَ يَقْبَلَهُ أَحَدٌ حَتَّى تَكُوْنَ السَّجْدَةُ الْوَاحِدَةُ خَيْرًا مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا. ثُمَّ يَقُوْلُ أَبُوْ هُرَيْرَةَ: وَاقْرَؤُوا إِنْ شِئْتُمْ {وَإِنْ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ إِلاَّ لَيُؤْمِنَنَّ بِهِ قَبْلَ مَوْتِهِ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكُوْنُ عَلَيْهِمْ شَهِيْدًا}
“Demi Yang jiwaku ada di tangan-NYA, hampir-hampir akan turun di tengah-tengah kalian Ibnu (putra) Maryam, sebagai Hakim yang Adil. Ia memecahkan salib, membunuh babi, dan meletakkan (tidak memungut, pent.) jizyah, dan harta ketika itu melimpah tidak seorang pun menerimaNya, sehingga satu sujud menjadi lebih baik daripada dunia dan apa yang ada padanya.” Abu Hurairah mengatakan: Bacalah bila kalian mau, ayat (artinya): Dan tidaklah seorang pun dari ahlul kitab kecuali akan benar-benar beriman kepadanya sebelum kematianNya, dan di hari kiamat nanti Ia akan menjadi saksi bagi mereka.” (Shahih, HR. Al-Bukhari no. 3264, 3/1272. Bab 50 Nuzul Isa bin Maryam ‘alaihissalam; Muslim no. 155, 1/135 Bab 71 Nuzul Isa bin Maryam Hakiman bi Syari’ati Nabiyyina Muhammad. Ini adalah lafadz Al-Bukhari)


2. Dari Abu Hurairah Ia mengatakan, RasuluLLAAH SAW bersabda:
كَيْفَ أَنْتُمْ إِذَا نَزَلَ بْنُ مَرْيَمَ فِيْكُمْ وَإِمَامُكُمْ مِنْكُمْ
“Bagaimana kalian bila turun Putra Maryam di tengah-tengah kalian dan Imamnya dari kalian.” (HR. Al-Bukhari, Kitab Ahaditsul Anbiya` Bab 49 Nuzul Isa ibn Maryam no. 3449; Muslim Kitabul Iman 1/135 no. 390, Bab 71 Nuzul Isa bin Maryam Hakiman bi Syari’ati Nabiyyina Muhammad cet. Darul Ma’rifah)
Dari Jabir bin AbdiLLAAH ia mengatakan: Aku mendengar Nabi SAW bersabda:
لاَ تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي يُقَاتِلُوْنَ عَلىَ الْحَقِّ ظَاهِرِيْنَ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ. قَالَ: فَيَنْزِلُ عِيْسَى بْنُ مَرْيَمَ عَلَيْهِ السَّلاَمِ فَيَقُوْلُ أَمِيْرُهُمْ: تَعَالَ صَلِّ لَنَا. فَيَقُوْلُ: لاَ إِنَّ بَعْضَكُمْ عَلىَ بَعْضٍ أُمَرَاءُ تَكْرِمَةَ اللهِ هَذِهِ اْلأُمَّةَ
“Masih tetap sekelompok dari umatKu mereka berperang di atas kebenaran, mereka unggul sampai pada hari kiamat.” Beliau bersabda: “Lalu turunlah Isa bin Maryam, lalu pemimpin kaum Muslimin mengatakan: ‘Kemari, jadilah Imam Kami.’ Maka Ia menjawab: ‘Sesungguhya sebagian Kalian Pemimpin atas sebagian yang lain sebagai kemuliaan ALLAAH atas umat ini’.” (Shahih, HR. Muslim, 2/368 Bab 71 Nuzul Isa bin Maryam Hakiman bi Syari’ati Nabiyyina Muhammad; Ibnu Hibban, no. 6819, 15/231, Bab Al-Bayan bi Anna Imama Hadzihil Ummah ‘inda Nuzul ‘Isa bin Maryam Yakunu minhum duna an yakuna ‘Isa Imamahim fi Dzalika Az-Zaman)


Dari Hudzaifah bin Usaid Al-Ghifari , Ia berkata:
اطَّلَعَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْنَا وَنَحْنُ نَتَذَاكَرُ فَقَالَ: مَا تَذَاكَرُوْنَ؟ قَالُوا: نَذْكُرُ السَّاعَةَ. قَالَ: إِنَّهَا لَنْ تَقُوْمَ حَتَّى تَرَوْنَ قَبْلَهَا عَشْرَ آيَاتٍ؛ فَذَكَرَ الدُّخَانَ وَالدَّجَّالَ وَالدَّابَّةَ وَطُلُوْعَ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا وَنُزُوْلَ عِيْسَى بْنِ مَرْيَمَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ وَيَأَجُوْجَ وَمَأْجُوْجَ وَثَلاَثَةَ خُسُوْفٍ خَسْفٌ بِالْمَشْرِقِ وَخَسْفٌ بِالْمَغْرِبِ وَخَسْفٌ بِجَزِيْرَةِ الْعَرَبِ وَآخِرُ ذَلِكَ نَارٌ تَخْرُجُ مِنَ الْيَمَنِ تَطْرُدُ النَّاسَ إِلَى مَحْشَرِهِمْ
RasuluLLAAH melihat Kami dalam keadaan Kami sedang saling mengingat, maka Beliau mengatakan: “Sedang saling mengingatkan apa Kalian? Mereka menjawab bahwa kami sedang saling mengingat hari kiamat. Beliau mengatakan: Kiamat tidak akan bangkit sehingga kalian melihat 10 tanda, lalu Beliau menyebut: Asap, dajjal, binatang, terbitnya matahari dari barat, turunnya Isa bin Maryam, Ya`juj dan Ma`juj, 3 peristiwa tenggelamnya (suatu daerah, -pent) ke dalam bumi, di daerah barat, di daerah timur, dan di jazirah Arab, yang terakhir adalah api yang muncul dari negeri Yaman yang menggiring insan ke tempat berkumpulnya mereka.” (Shahih, HR. Muslim, Kitabul Fitan Wa Asyrathus Sa’ah, Bab Fil Ayat Allati Takunu Qabla As-Sa’ah, 18/234 no. 7214. Cet. Darul Ma’rifah. Hadits ini diriwayatkan pula oleh yang lain)


Atas dasar dalil-dalil diatas maka disepakatilah akan turunnya Nabi Isa SAW di akhir zaman, sebagaimana keterangan para ulama berikut ini:
Ibnu ‘Athiyyah mengatakan: “Umat telah berijma’ atas apa yang terkandung dalam hadits yang mutawatir, bahwa Isa hidup di langit dan bahwa ia akan turun di akhir zaman. Lalu ia akan membunuh babi dan memecah salib, membunuh dajjal, melimpahkan keadilan dan Din akan unggul –yaitu Din Nabi Muhammad SAW– dan Beliau akan haji dan tinggal di bumi selama 24 tahun, dan dikatakan pula selama 40 tahun.”(Tafsir Al-Muharrar Al-Wajiz, 3/143)


As-Safarini mengatakan: “Umat telah berijma’ akan turunnya Isa dan tidak ada yang menyelisihinya dari ahlu syariah (pengikut syariah). Yang mengingkari hanyalah para filosof dan atheis, yang tidak diperhitungkan penyelisihannya. Dan telah terdapat ijma’ pula bahwa Ia turun dan berhukum dengan syariat Nabi Muhammad SAW bukan dengan syariat yang tersendiri saat turunnya.” (Lawami’ Al-Anwar, 2/94-95)
Di antara yang menukilkan ijma’ juga adalah Al-Munawi dalam kitabnya Faidhul Qadir. (Lihat Iqamatul Burhan)


Dengan ini, maka hal ini menjadi aqidah Muslimin. Bahwa wajibnya mengimani bab turunnya Nabi Isa.. Al-Azhim Abadi mengatakan: “Telah mutawatir berita dari Nabi SAW dalam hal turunnya Isa bin Maryam SAW dari langit dengan jasadnya ke bumi saat mendekati terjadinya kiamat..” (‘Aunul Ma’bud Syarh Sunan Abi Dawud, 11/457)
Al-Imam Ahmad bin Hanbal dalam Ushulus Sunnah, Al-Barbahari Syarhus Sunnah, Abul Hasan Al-Asy’ari dalam Maqalat Islamiyyin, Ath-Thahawi dalam ‘Aqidah Thahawiyyah, Ibnu Abi Zaid Al-Qairuwani dalam , Abu Ahmad bin Husain Asy-Syafi’i yang dikenal dengan Ibnul Haddad dalam kitab Aqidah , serta Ibnu Qudamah dalam Aqidah . Nabi Isa mengajarkan Syahadat yang tidak berbeda dari apa yang diajarkan Nabi Muhammad, maka tidaklah mungkin Nabi Isa meniadakan Syahadat yang memuat pengakuan terhadap Para Nabi yang lain juga, sebagaimana bimbingan Nabi Muhammad sebagai berikut : Dalam hadits yang diriwayatkan dari Ubadah ibnush Shamit radhiyallahu ‘anhu juga disebutkan bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ شَهِدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَأَنَّ عِيْسَى عَبْدُ اللهِ وَرَسُوْلُهُ وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَى مَرْيَمَ وَرُوْحٌ مِنْهُ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ أَدْخَلَهُ اللهُ الْجَنَّةَ عَلىَ مَا كَانَ مِنَ الْعَمَلِ
“Barangsiapa bersaksi bahwa tiada ILAAH yang benar kecuali ALLAAH satu-satu-Nya, tiada sekutu bagi-NYA, dan bahwa Muhammad hamba dan Rasul-NYA, dan bahwa Isa adalah hamba dan Rasul-NYA serta kalimat-NYA yang ALLAAH lontarkan kepada Maryam, dan bahwa surga itu benar dan neraka itu benar, maka Allah akan memasukkannya ke dalam Al-Jannah sesuai dengan amalnya.” (Shahih, HR. Bukhari dan Muslim)

Sesungguhnya Nabi yang mulia ini memiliki kedudukan yang tinggi dalam Islam. Namun tidak diketahui oleh orang-orang yahudi dan nasrani atau mereka pura-pura bodoh terhadapNya dalam realita mereka, atau dalam keyakinan serta tulisan-tulisan mereka. Islam telah memenuhi kedudukan mulia tersebut, menetapkannya dengan sebaik-baiknya, serta menyempurnakannya. Islam juga bersikap obyektif dalam banyak ayat yang jelas dan mulia. Hanya apa yang ditetapkan Islam itulah yang dapat diterima oleh akal yang sehat, bukan selainnya. (Mauqiful Islam Min ‘Isa ‘alaihissalam, hal. 3)
Sikap ekstrem Nasrani
Orang-orang Nasrani yang mengaku sebagai pengikut Nabi Isa meyakini bahwa Nabi Isa adalah sebagai ALLAAH atau anak ALLAAH, atau merupakan salah satu dari tiga unsur trinitas, yaitu Bapak, Anak, dan Ruhul Qudus. Masing-masing berbeda dari yang lain, akan tetapi ketiganya merupakan suatu kesatuan yang padu
Keyakinan semacam ini terhadap Nabi Isa SAW tentu keyakinan ekstrem, yang teramat keliru menurut agama ALLAAH yang dibawa para Rasul, termasuk yang dibawa Nabi Isa itu sendiri. Di mana keyakinan semacam ini artinya mendudukkan Nabi Isa bukan pada tempatnya, melebihi posisinya sebagai seorang manusia. Nabi Isa sendiri sangat mengingkari keyakinan ini. Kalam ALLAAH menyatakan:
وَإِذْ قَالَ اللهُ يَا عِيْسَى ابْنَ مَرْيَمَ ءَأَنْتَ قُلْتَ لِلنَّاسِ اتَّخِذُوْنِي وَأُمِّيَ إِلَهَيْنِ مِنْ دُوْنِ اللهِ قَالَ سُبْحَانَكَ مَا يَكُوْنُ لِي أَنْ أَقُوْلَ مَا لَيْسَ لِي بِحَقٍّ إِنْ كُنْتُ قُلْتُهُ فَقَدْ عَلِمْتَهُ تَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِي وَلاَ أَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِكَ إِنَّكَ أَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوْبِ. مَا قُلْتُ لَهُمْ إِلاَّ مَا أَمَرْتَنِي بِهِ أَنِ اعْبُدُوا اللهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ وَكُنْتُ عَلَيْهِمْ شَهِيْدًا مَا دُمْتُ فِيْهِمْ فَلَمَّا تَوَفَّيْتَنِي كُنْتَ أَنْتَ الرَّقِيْبَ عَلَيْهِمْ وَأَنْتَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيْدٌ
Dan (ingatlah) ketika ALLAAH berKalam: “Hai Isa putera Maryam, adakah Kamu mengatakan kepada insan: ‘Jadikanlah Aku dan ibuKu dua orang sesembahan selain ALLAAH?’.” Isa menjawab: “MAHA SUCI ENGKAU, tidaklah patut bagiKu mengatakan apa yang bukan hakKu (mengatakannya). Jika Aku pernah mengatakannya maka tentulah ENGKAU telah mengetahuinya. ENGKAU mengetahui apa yang ada pada diriKu dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri ENGKAU. Sesungguhnya ENGKAU MAHA MENGETAHUI perkara yang ghaib-ghaib. Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang ENGKAU perintahkan kepadaKu (mengatakan) nya yaitu: ‘Ibadahilah ALLAAH RABB Ku dan RABB mu’, dan adalah Aku menjadi saksi terhadap mereka, selama Aku berada di antara mereka. Maka setelah ENGKAU wafatkan (angkat) Aku, ENGKAU-lah yang mengawasi mereka. ” (Al-Ma`idah: 116-117).
Justru pengakuan anak ALLAAH itu keluar dari lisan iblis, setan dan murid muridNya yang masih awam tentang Kebenaran, bukan dari Isa sendiri, Hal ini terlihat jelas pada nash bible berikut ini :

“ Lalu datanglah si pencoba (iblis) itu dan berkata kepadaNya : jika Engkau anak ALLAAH…..” (matius 4:3, lihat juga matius 4 : 4-10)….(apa urusanmu dengan kami hai anak ALLAAH…..” (matius 8:29)…..”dan orang orang yang ada diperahu itu menyembah Dia dan berkata Engkaulah anak ALLAAH “ (matius 4 : 32), bahkan dalam beberapa kisah Yahushua lebih sering menyatakan dirinya sebagai anak manusi (baca : insan. red), bukan anak ALLAAH.

Ini merupakan salah satu kekafiran dan kesesatan terbesar, karena hal itu merupakan puncak celaan terhadap kebesaran ALLAAH SWT, keagungan serta rububiyah-NYA. Tidak ada selain ALLAAH SWT melainkan makhluk-NYA yang tunduk kepada keagungan dan kebesaran-NYA serta terbebani beban ibadah kepada-NYA (Mauqiful Islam Min ‘Isa)
ALLAAH SWT berKalam :
وَقَالَتِ الْيَهُوْدُ عُزَيْرٌ ابْنُ اللهِ وَقَالَتِ النَّصَارَى الْمَسِيْحُ ابْنُ اللهِ ذَلِكَ قَوْلُهُمْ بِأَفْوَاهِهِمْ يُضَاهِئُوْنَ قَوْلَ الَّذِيْنَ كَفَرُوا مِنْ قَبْلُ قَاتَلَهُمُ اللهُ أَنَّى يُؤْفَكُوْنَ
“Orang-orang yahudi berkata: ‘Uzair itu putera ALLAAH’ dan orang nasrani berkata: ‘Al-Masih itu putera ALLAAH.’ Demikian itulah ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilaknati ALLAAH-lah mereka; bagaimana mereka sampai berpaling?” (At-Taubah: 30)
لَقَدْ كَفَرَ الَّذِيْنَ قَالُوا إِنَّ اللهَ هُوَ الْمَسِيْحُ ابْنُ مَرْيَمَ وَقَالَ الْمَسِيْحُ يَا بَنِي إِسْرَائِيْلَ اعْبُدُوا اللهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِيْنَ مِنْ أَنْصَارٍ. لَقَدْ كَفَرَ الَّذِيْنَ قَالُوا إِنَّ اللهَ ثَالِثُ ثَلاَثَةٍ وَمَا مِنْ إِلَهٍ إِلاَّ إِلَهٌ وَاحِدٌ وَإِنْ لَمْ يَنْتَهُوا عَمَّا يَقُوْلُوْنَ لَيَمَسَّنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوا مِنْهُمْ عَذَابٌ أَلِيْمٌ
“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: ‘Sesungguhnya ALLAAH adalah Al-Masih putera Maryam’, padahal Al-Masih (sendiri) berkata: ‘Hai Bani Israil, sembahlah ALLAAH RABB Ku & RABB mu.’ Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) ALLAAH, maka pasti ALLAAH mengharamkan kepadanya Jannah, dan tempatnya ialah neraka (baca : Naar), tidaklah ada bagi orang-orang zhalim itu seorang penolong pun. Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: ‘Bahwasanya ALLAAH adalah salah satu dari yang tiga’, padahal sekali-kali tidak ada ILAAH (yang berhak disembah) selain ILAAH YANG TUNGGAL. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.” (Al-Ma`idah: 72-73)
وَقَالُوا اتَّخَذَ الرَّحْمَنُ وَلَدًا. لَقَدْ جِئْتُمْ شَيْئًا إِدًّا. تَكَادُ السَّمَاوَاتُ يَتَفَطَّرْنَ مِنْهُ وَتَنْشَقُّ اْلأَرْضُ وَتَخِرُّ الْجِبَالُ هَدًّا. أَنْ دَعَوْا لِلرَّحْمَنِ وَلَدًا. وَمَا يَنْبَغِي لِلرَّحْمَنِ أَنْ يَتَّخِذَ وَلَدًا. إِنْ كُلُّ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ إِلاَّ آتِي الرَّحْمَنِ عَبْدًا
“Dan mereka berkata: ‘RABB YANG MAHA PEMURAH mengambil (mempunyai) anak.’ Sesungguhnya kamu telah mendatangkan suatu perkara yang sangat mungkar, hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, bumi terbelah, dan gunung-gunung runtuh, karena mereka mendakwa ALLAAH YANG MAHA PEMURAH mempunyai anak. Dan tidak layak bagi RABB YANG MAHA PEMURAH mengambil (mempunyai) anak. Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi, kecuali akan datang kepada RABB YANG MAHA PEMURAH selaku seorang hamba.” (Maryam: 88-93)
Dalam Injil-pun terdapat bantahan terhadap aqidah ini. Di mana disebutkan di dalam seluruh kitab bible bahwa Isa adalah putra Maryam dan menimpanya apa yang menimpa manusia. Di antaranya bahwa ia menjadi ada setelah ketiadaan, butuh makan dan minum, merasa letih dan ia tidur bahkan mati5, serta sifat-sifat kemanusiaan lainnya. (Dirasat fil Adyan, Su’ud Al-Khalaf hal. 136)
Terdapat pula ucapan-ucapan Nabi Isa SAW dalam bible ( bukan Injil) bahwa Ia adalah seorang Rasul (utusan). Dalam surat matius (10/40) Nabi Isa mengatakan: ”Siapa yang menerima kalian berarti ia menerima Aku, dan siapa yang menerima aku berarti menerima yang mengutusku.” (Dirasat fil Adyan, Su’ud Al-Khalaf, hal. 136)
Hal ini sesuai dengan apa yang disebutkan ALLAAH SWT dalam Al-Qur`an:
مَا الْمَسِيْحُ ابْنُ مَرْيَمَ إِلاَّ رَسُوْلٌ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِ الرُّسُلُ وَأُمُّهُ صِدِّيْقَةٌ كَانَا يَأْكُلاَنِ الطَّعَامَ انْظُرْ كَيْفَ نُبَيِّنُ لَهُمُ اْلآيَاتِ ثُمَّ انْظُرْ أَنَّى يُؤْفَكُوْنَ
“Al-Masih putera Maryam hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang membenarkan, kedua-duanya biasa memakan makanan. Perhatikan bagaimana KAMI menjelaskan kepada mereka (ahli Kitab) tanda-tanda kekuasaan (KAMI), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari memerhatikan ayat-ayat KAMI itu).” (Al-Ma`idah: 75)
Ia juga mengajak untuk beribadah hanya kepada ALLAAH. Disebutkan dalam Matius (4/10) bahwa Nabi Isa mengatakan: “Untuk RABB yang kamu ibadahi kamu melakukan sujud, dan hanya kepada-NYA kamu beribadah.” (Dirasat fil Adyan, Su’ud Al-Khalaf, hal. 138)

2. Benarkah Isa Almasih SAW adalah kristus jesus?

Membenarkan atau menyalahkan perlu menggunakan timbangan ke Ilmuan. Yang jelas tidak ada satupun pengakuan dari Yahushua Ha Masiach (Yahushua the Messiah) atau Isa ibnu Maryam bahwa dia menjuluki dirinya sebagai yesus kristus anak daud. Yang ada justru sebaliknya, Yahushua menolak DiriNya disebut sebagai anak Daud : jadi jika Daud Daud menyebut Dia tuanNya maka bagaimana mungkin Dia anaknya pula? ( matius 22 : 41-46, lihat juga markus 12 :35-37, Lukas 20 : 41-44 ), ada pada wahyu 22 : 16 pengakuan tentang yesus adalah bintang timur keturunan daud, pengakuan anak Daud itu tidak datang kecuali dari orang orang awam yang tidak mengetahui Kitab Suci : “ hosana bagi anak Daud” (matius 21:15), namun mereka makin keras berseru “tuhan anak Daud..” ( matius 20 : 31) ternyata hal itu dapat tersingkap dalam nash yang lain bahwasanya itu adalah ulah sang bintang timur penyesat (dajjal / mesias palsu) yang memang akan mengaku sebagai Yahushua ( Isa SAW ) yang akan menyamai ALLAAH. dimasa yang akan datang, perhatikanlah dengan seksama yesaya 14 : 12-14. Dan inilah yang terjadi juga kepada iblis yang menyamar dan mengaku sebagai sebagai tuhan (yang disembah) perhatikan, 2 samuel 21:1 & 1 tawarikh 21 : 1. Perihal kisah tentang bintang timur di kitab matius, yang menjadi tanda kelahiran yesus (bukan Yahushua) adalah kisah dongeng isapan jempol belaka. Ini murni intri yahudi merusak Kitab Suci. Karena memang yahudi suka merubah Kitab Suci . Pembaca bisa melihat penjelasan rinci tentang eksistensi tesus kristus ini pada buku saya ALLAAH bukan tuhan terbitan cv darul ilmi bekasi, juga cd ceramah saya yang berjudul menyingkap misteri dajjal sai baba yang dikeluarkan oleh nubla advertising bekasi. Didalam perjanjian lama dijelaskan sebagai berikut :

“ Mengapa kalian berani berkata, kami bijaksana kami memiliki taurat. Sesungguhnya pena palsu penyurat telah membuatnya menjadi bohong “ ( yeremia 8 : 8 )

Siapapun orang yang berakal pasti dapat memahami karakter yahudi sebagaimana yang telah dijelaskan diatas. Hal ini terlihat jelas pada matius 9 : 9-10, dimana terlihat jelas orang ketiga yang menceritakan perjumpaan matius dengan yesus, begitu jelas digunakan kata ganti orang ketiga, jadi bukanlah matius sendiri yang menceritakan pengalamannya saat bertemu yesus, maka dapat disimpulkan bahwa kitab matius bukan ditulis oleh matius sendiri. Ini adalah kebohongan yang mengatasnamakan Injil. Perhatikanlah kejanggalan penuturan kata kata dari kitab matius yang menurut anggapan ditulis oleh matius sendiri :

“ Setelah Yahushua pergi dari situ, Ia melihat seorang bernama matius duduk dirumah cukai, lalu Ia berkata kepadanya : Ikutlah Aku , maka berdirilah matius lalu mengilut Dia, kemudian ketika Yahushua makan dirumah matius…..” (matius 9 : 9-10)

seharusnya ketika menceritakan pengalaman perjumpaanya dengan Yahushua matius menggunakan kalimat seperti ini : “ setelah Yahushua pergi dari situ Ia melihatku duduk dirumah cukai, lalu Ia berkata kepadaku : Ikutlah Aku, maka berdirilah aku lalu mengikut Dia, kemudian ketika Yahushua makan dirumahku…..”disinilah terungkaplah pemalsuan kitab yang dilakukan oleh orang yahudi demi tujuan poltik penguasaan dunia dimasa depan yang akan dipimpin oleh dajjal yesus kristus nanti.

Arti kata kristus sendiri adalah : juruselamat, raja, tuhan, kaisar, dewa. Yang diambil dari kata kuriostus, lihat kamus bible pada abjad k (kuriostus). Bahkan istilah christ berarti juga marah atau terkejut, dan ini adalah keadaan dajjal ketika muncul nanti. Sedang Isa adalah Hamba ALLAAH bukan yang lainnya, hal ini terlihat dalam pernyataan Nasah Qur’an sebagai berikut:

إِنْ هُوَ إِلاَّ عَبْدٌ أَنْعَمْنَا عَلَيْهِ وَجَعَلْنَاهُ مَثَلاً لِبَنِي إِسْرَائِيلَ. وَلَوْ نَشَاءُ لَجَعَلْنَا مِنْكُمْ مَلاَئِكَةً فِي اْلأَرْضِ يَخْلُفُوْنَ. وَإِنَّهُ لَعِلْمٌ لِلسَّاعَةِ فَلاَ تَمْتَرُنَّ بِهَا وَاتَّبِعُوْنِ هَذَا صِرَاطٌ مُسْتَقِيْمٌ
“Isa tidak lain hanyalah seorang Hamba yang KAMI berikan kepadaNya nikmat dan Kami jadikan Dia sebagai tanda bukti (kekuasaan ALLAAH) untuk Bani Israil. Dan kalau KAMI kehendaki benar-benar KAMI jadikan sebagai gantimu di muka bumi malaikat-malaikat yang turun temurun. Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar adalah tanda bagi hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus.” (Az-Zukhruf: 59-61)

3. Siapakah Nabi ‘Isa sebenarnya ???

Inilah inti daripada tulisan ini, sebuah upaya menyingkap siapa sebenarnya Nabi Isa ini. Berdasarkan Hadits berikut ini :

عَنْ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَيْضاً قَالَ : بَيْنَمَا نَحْنُ جُلُوْسٌ عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ إِذْ طَلَعَ عَلَيْنَا رَجُلٌ شَدِيْدُ بَيَاضِ الثِّيَابِ شَدِيْدُ سَوَادِ الشَّعْرِ، لاَ يُرَى عَلَيْهِ أَثَرُ السَّفَرِ، وَلاَ يَعْرِفُهُ مِنَّا أَحَدٌ، حَتَّى جَلَسَ إِلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَأَسْنَدَ رُكْبَتَيْهِ إِلَى رُكْبَتَيْهِ وَوَضَعَ كَفَّيْهِ عَلَى فَخِذَيْهِ وَقَالَ: يَا مُحَمَّد أَخْبِرْنِي عَنِ اْلإِسْلاَمِ، فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : اْلإِسِلاَمُ أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ وَتُقِيْمَ الصَّلاَةَ وَتُؤْتِيَ الزَّكاَةَ وَتَصُوْمَ رَمَضَانَ وَتَحُجَّ الْبَيْتَ إِنِ اسْتَطَعْتَ إِلَيْهِ سَبِيْلاً قَالَ : صَدَقْتَ، فَعَجِبْنَا لَهُ يَسْأَلُهُ وَيُصَدِّقُهُ، قَالَ: فَأَخْبِرْنِي عَنِ اْلإِيْمَانِ قَالَ : أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ. قَالَ صَدَقْتَ، قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنِ اْلإِحْسَانِ، قَالَ: أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ . قَالَ: فَأَخْبِرْنِي عَنِ السَّاعَةِ، قَالَ: مَا الْمَسْؤُوْلُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنَ السَّائِلِ. قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنْ أَمَارَاتِهَا، قَالَ أَنْ تَلِدَ اْلأَمَةُ رَبَّتَهَا وَأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الْعَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُوْنَ فِي الْبُنْيَانِ، ثُمَّ انْطَلَقَ فَلَبِثْتُ مَلِيًّا، ثُمَّ قَالَ : يَا عُمَرَ أَتَدْرِي مَنِ السَّائِلِ ؟ قُلْتُ : اللهُ وَرَسُوْلُهُ أَعْلَمَ . قَالَ فَإِنَّهُ جِبْرِيْلُ أَتـَاكُمْ يُعَلِّمُكُمْ دِيْنَكُمْ .

[رواه مسلم]

Arti hadits / ترجمة الحديث :

Dari Umar juga dia berkata : Ketika kami duduk-duduk disisi RasuluLLAAH SAW suatu hari tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang mengenakan baju yang sangat putih dan berambut sangat hitam, tidak tampak padanya bekas-bekas perjalanan jauh dan tidak ada seorangpun diantara kami yang mengenalnya. Hingga kemudian dia duduk dihadapan Nabi lalu menempelkan kedua lututnya kepada kepada lututnya (RasuluLLAAH SAW) seraya berkata: “ Ya Muhammad, beritahukan aku tentang Islam ?”, maka bersabdalah Rasulullah : “ Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada ILAAH ( yang disembah) selain ALLAAH, dan bahwa Nabi Muhammad Utusan ALLAAH, engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji jika mampu “, kemudian dia berkata: “ anda benar “. Kami semua heran, dia yang bertanya dia pula yang membenarkan. Kemudian Dia bertanya lagi: “ Beritahukan Aku tentang Iman “. Lalu beliau bersabda: “ Engkau beriman kepada ALLAAH, malaikat-malaikat-NYA, kitab-kitabNYA, rasul-rasul-NYA dan hari akhir dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk “, kemudian Dia berkata: “ anda benar“. Kemudian dia berkata lagi: “ Beritahukan aku tentang ihsan “. Lalu Beliau bersabda: “ Ihsan adalah engkau beribadah kepada ALLAAH seakan-akan engkau melihatNYA, jika engkau tidak melihatNYA maka DIA melihat engkau” . Kemudian dia berkata: “ Beritahukan aku tentang hari kiamat (kapan kejadiannya)”. Beliau bersabda: “ Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya “. Dia berkata: “ Beritahukan aku tentang tanda-tandanya “, beliau bersabda: “ Jika seorang hamba melahirkan tuannya dan jika engkau melihat seorang bertelanjang kaki dan dada, miskin dan penggembala domba, (kemudian) berlomba-lomba meninggikan bangunannya “, kemudian orang itu berlalu dan aku berdiam sebentar. Kemudian beliau (Rasulullah) bertanya: “ Tahukah engkau siapa yang bertanya ?”. aku berkata: “ Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui “. Beliau bersabda: “ Dia adalah Jibril yang datang kepada kalian (bermaksud) mengajarkan agama kalian “.

(Riwayat Muslim dalam Kitabul Iman)

Sekarang coba perhatikan Hadits diatas tersebut pada bagian yang dicetak tebal, yakni ketika Jibril bertanya tentang Kiamat, maka Nabi menjawab : Yang ditanya tidak lebih tau dari yang bertanya, maka disimpulkan bahwa Jinril lebih tahu mengenai hari Kiamat disbanding Nabi Muhammad. Lalu kita hubungkan dengan ayat berikut ini :

Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberitahukan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus.” (Az-Zukhruf: 59-61)

Dijelaskan bahwa Nabi Isa lah yang memberitahukan tentang masa hari Kiamat secara global, bukan memberitahukan secara detail waktu tepatnya, karena itu hanya ALLAAH yang tahu. Begitu pula Jibril dalam Hadits tersebut memiliki pengetahuan tentang hari Kiamat. Lalu siapakah Isa SAW dan siapakah Jibril ??? Sekarang mari kita lacak keberadaan Isa, sebelumnya kita tahu bahwa Jibril adalah Malaikat Pembawa Wahyu, sebagian besar Nabi ALLAAH menerima Wahyu dari Malaikat Jibril setelah Beliau Beliau itu dipandang cukup usia untuk menerima wahyu tersebut. Tapi berbeda denagn Nabi Isa, yang pada masa kecilnya sudah mengaku sebagai Nabi menerima Wahyu. Nash berikut ini menjelaskan :

Hai Saudara perempuan Harun, ayahMu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibuMu sekali-kali bukanlah seorang pezina", maka Maryam menunjuk kepada anakNya. Mereka berkata: "Bagaimana kami akan berbicara dengan Anak Kecil yang masih di dalam ayunan?"Berkata Isa: "Sesungguhnya Aku ini Hamba ALLAAH, DIA memberiKu Al Kitab (Injil) dan DIA menjadikan Aku seorang nabi (QS 19:28-30)

Bayangkanlah, tanpa menunggu waktu dewasa, dan dalam kedaan masih bocah, Isa bisa menjelaskan status keNabianNya dan pemberian Wahyu kepadaNya. Lalu apakah Jibril telah memberkan Wahyu kepada Nabi Isa semenjak Beliau masih Bayi??? Atau Apakah Isa itu adalah Jibril itu sendiri???, mari Kita runut Nash berikut ini lagi :

Ia (jibril) berkata: "Sesungguhnya Aku ini hanyalah seorang utusan RABB Mu, untuk memberiMu seorang anak laki-laki yang suci".( QS 19: 19)

Simak baik baik apakah tugas Jibril kepada Maryam??? Untuk memberikan Anak kan??? Nah disitulah terjadi proses pembuahan janin dari Ruhul Qudus ( Jibril ) kepada Maryam dengan cara Jibril menghembuskan Ruh Nya kepada Maryam, sehingga bersemayamlah Jibril di rahim Maryam sebagai ‘Isa. Nash menjelaskan :

Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam Din mu dan janganlah kamu mengatakan terhadap ALLAAH kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, Isa putera Maryam itu, adalah utusan ALLAAH dan (yang diciptakan dengan) kalimat-NYA, yang disampaikan-NYA kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-NYA Maka berimanlah kamu kepada ALLAAH dan rasul-rasul-NYA dan janganlah kamu mengatakan: "(ALLAAH) tiga", berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya ALLAAH YANG MAHA ESA, MAHA SUCI ALLAAH dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah ALLAAH menjadi PEMELIHARA.(QS 4:171)

Jibril dengan kemampuanNya merubah diri menjadi Nabi ‘Isa di kandungan Maryam. Itulah rahasianya mengapa Nabi ‘Isa langsung dapat memahami Wahyu, karena Beliau sendiri adalah wujud insani dari Jibril itu sendiri. Lalu apakah benar ada Malaikat yang berubah menjadi insan ??? Hadits tentang Islam, Iman dan Ihsan diatas telah membuktikan bahwa Malaikat bisa berubah menjadi sosok insan. Coba renungkan Nash berikut ini :

“KAMI telah menciptakan mereka dan menguatkan persendian tubuh mereka, apabila Kami menghendaki, KAMI sungguh-sungguh mengganti (mereka) dengan orang-orang yang serupa dengan mereka.”(QS 76:28)

Pada ayat diatas, ALLAAH mengingatkan bahwa apabila dikehendaki olehNYA, maka ALLAAH akan ganti insan dengan mahkluk yang serupa bentuknya. Diperkuat lagi dengan ayat berikut ini :

untuk menggantikan kamu dengan orang-orang yang seperti kamu (dalam dunia) dan menciptakan kamu (di akhirat) dalam keadaan yang tidak kamu ketahui.(QS 56 : 61 )

Namun perbedaannya bahwa mahkluk pengganti itu akan lebih kuat daripada insan itu sendiri, dalilnya:

Untuk mengganti (mereka) dengan kaum yang lebih baik dari mereka, dan KAMI sekali-kali tidak dapat dikalahkan.( QS 70 : 41)


Dan tatkala putra Maryam (Isa) dijadikan perumpamaan tiba-tiba kaummu (Quraisy) bersorak karenanya. Dan mereka berkata, "Manakah yang lebih baik, tuhan-tuhan kami atau dia (Isa)?" Mereka tidak memberikan perumpamaan itu kepadamu melainkan dengan maksud membantah saja, sebenarnya mereka adalah kaum yang suka bertengkar.

Isa tidak lain hanyalah seorang hamba yang KAMI berikan kepadanya nikmat (kenabian) dan Kami jadikan dia sebagai tanda bukti (kekuasaan ALLAAH) untuk Bani Israil.

Dan kalau KAMI kehendaki, benar-benar KAMI jadikan sebagai gantimu di muka bumi, Malaikat-Malaikat yang turun-temurun.

Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu; dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus." [Az- Zukhruf: 57-61]

Ayat-ayat di atas membicarakan Isa 'Alaihissalam, dan pada ayat terakhir (Az- Zukhruf: 61) disebutkan wainnahuu 'a 'ilmun lissaa 'ah (Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat), yakni turunnya Isa 'alaihissalam ke bumi sebelum datangnya hari kiamat merupakan pertanda telah dekatnya hari kiamat. Dan hal ini juga ditunjuki oleh qiroah (bacaan) lain terhadap ayat itu, yakni wa innahuu la 'ilmun lis-saa 'ah ( ) dengan memberi harakat fathah pada huruf 'ain dan lam, yang berarti 'alaamah (alamat) dan amaaroh (tanda) telah dekatnya hari kiamat. Bacaan ini diriwayatkan dari Ibnu Abbas, Mujahid, dan lain-lain Imam tafsir. [Tafsir Al-Qurthubi 16: 105, dan Tafsir Ath-Thabari 25:90-91].

Imam Ahmad meriwayatkan dengan sanadnya dari Ibnu Abbas ra mengenai penafsiran ayat ini:

Bahwa yang dimaksud ialah keluarnya Isa 'alaihissalam sebelum terjadinya hari kiamat. [Musnad Ahmad 4: 329 hadits nomor 21921 dengan tahqiq Ahmad Syakir yang mengatakan, "Isnadnya shahih."].

Al-Hafizh Ibnu Katsir berkata, "Yang benar bahwa dhamir atau kata ganti pada lafal (innahu/sesungguhnya dia) itu kembali kepada Isa, sebab konteks pembicaraan ayat ini mengenai Isa." [Tafsir Ibnu Katsir 7: 222].

Dan beliau (Ibnu Katsir) menganggap jauh (penafsiran yang terlalu jauh) kalau ayat ini diartikan dengan: Apa-apa (mukjizat) yang menyertai Isa seperti menghidupkan orang yang telah mati, menyembuhkan orang yang berpenyakit tuna netra dan belang, dan penyakit-penyakit lainnya. Dan lebih jauh lagi apa yang diriwayatkan dari sebagian ulama bahwa dhamir pada lafal " " (innahu) itu kembali kepada Al-Qur'anul Karim. [Tafsir Ibnu Katsir 7: 223].

Lalu kenapa harus ada penggantian ??? kesalahan apa yang telah dilakukan oleh sebagian besar orang pada zaman ini??? Hal ini terjadi karena insan yang mengaku Muslim sudah tidak mau lagi berjihad ( berperang) kecuali hanya sedikit saja dari golongan terakhir nanti. Baik mereka yang beralasan harus adanya tanzim atau yang lain, itu semua adalah kebathilan yang sebathil bathilnya. Apalagi mereka yang mengaku atau masuk kepada organisasi Mujahidin, tapi seekor kafir busuk saja belum pernah dibunuh oleh mereka. Hal ini di perlihatkan oleh Nash berikut ini:

Hai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya bila dikatakan kepadamu: "Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan ALLAAH" kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) diakhirat hanyalah sedikit. Jika kamu tidak berangkat untuk berperang, niscaya ALLAAH menyiksa kamu dengan siksa yang pedih dan digantinya (kamu) dengan kaum yang lain, dan kamu tidak akan dapat memberi kemudharatan kepada-NYA sedikitpun. ALLAAH MAHA KUASA atas segala sesuatu.(QS 9 :38-39)

Dari Jabir bin AbdiLLAAH ia mengatakan: Aku mendengar Nabi SAW bersabda:
لاَ تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي يُقَاتِلُوْنَ عَلىَ الْحَقِّ ظَاهِرِيْنَ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ. قَالَ: فَيَنْزِلُ عِيْسَى بْنُ مَرْيَمَ عَلَيْهِ السَّلاَمِ فَيَقُوْلُ أَمِيْرُهُمْ: تَعَالَ صَلِّ لَنَا. فَيَقُوْلُ: لاَ إِنَّ بَعْضَكُمْ عَلىَ بَعْضٍ أُمَرَاءُ تَكْرِمَةَ اللهِ هَذِهِ اْلأُمَّةَ
“Masih tetap sekelompok dari umatKu mereka berperang di atas kebenaran, mereka unggul sampai pada hari kiamat.” Beliau bersabda: “Lalu turunlah Isa bin Maryam, lalu pemimpin kaum Muslimin mengatakan: ‘Kemari, jadilah Imam Kami.’ Maka Ia menjawab: ‘Sesungguhya sebagian Kalian Pemimpin atas sebagian yang lain sebagai kemuliaan ALLAAH atas umat ini’.” (Shahih, HR. Muslim, 2/368 Bab 71 Nuzul Isa bin Maryam Hakiman bi Syari’ati Nabiyyina Muhammad; Ibnu Hibban, no. 6819, 15/231, Bab Al-Bayan bi Anna Imama Hadzihil Ummah ‘inda Nuzul ‘Isa bin Maryam Yakunu minhum duna an yakuna ‘Isa Imamahim fi Dzalika Az-Zaman)

Maka kesimpulannya bahwa Nabi ‘Isa adalah juga Jibril yang kuat yang akan memimipin barisan kaum Mujahidin yang juga terdiri dari para Malaikat yang kuat, dalam menghadapi musuh musuh ALLAAH diakhir zaman nanti, karena pada saat itu orang sudah banyak murtad dari Islam karena tidak mau lagi berperang membela Islam. Karena memang Jihad adalah perintah dari ALLAAH, qaidah ushul fiqh menjelaskan bahwa perintah lebih didahulukan daripada larangan, maka daripada itu iblis dinyatakan kafir karena menolak perintah untuk sujud, sedangkan Adam tidak sampai dikafirkan karena hanya melanggar batasan larangan saja. Bila perintah Jihad yang telah pasti ditinggalkan oleh orang yang mengaku Muslim, maka tak ayal lagi dia telah murtad dari perintah yang telah ALLAAH tetapkan tersebut, dalilnya:

Dan orang-orang yang beriman berkata: "Mengapa tiada diturunkan suatu surat?" Maka apabila diturunkan suatu surat yang jelas maksudnya dan disebutkan di dalamnya (perintah) perang, kamu lihat orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya memandang kepadamu seperti pandangan orang yang pingsan karena takut mati, dan kecelakaanlah bagi mereka.“Ta'at dan mengucapkan perkataan yang baik (adalah lebih baik bagi mereka). Apabila telah tetap perintah perang (mereka tidak menyukainya). Tetapi jikalau mereka benar (imannya) terhadap ALLAAH, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka. Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan? mereka itulah orang-orang yang dila'nati ALLAAH dan ditulikan-NYA telinga mereka dan dibutakan-NYA penglihatan mereka. Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran ataukah hati mereka terkunci? Sesungguhnya orang-orang yang kembali ke belakang (kepada kekafiran) sesudah petunjuk (perang) itu jelas bagi mereka, syaitan telah menjadikan mereka mudah (berbuat dosa) dan memanjangkan angan-angan mereka.”(QS 47 : 20-25)

Coba perhatikanlah secara seksama, segala ayat tentang tentang tidak ada paksaan dalam Din, atau bagimu Din kamu bagiku Din Aku telah dihapus oleh ayat saif, ayat perang. Dan ini adalah disiplin ilmu nasikh wa mansukh ( lihat tafsir Quran Jalaluddin as Suyuthi bab Nasik Mansukh, atau tafsir Ibnu Katsir bab tafsir surah al Baqarah:106). Maka keadaan meninggalkan Jihad sat ini, berarti menjelaskan bahwa orang tersebut telah kafir, kecuali mereka yang punya uzur tertentu, karena sakit dan sejenisnya. Saat ini apakah para ustadz dan kaum Muslimin sebagian besar punya uzur??? Tidak…tidak…tidak sama sekali. Mereka adalah pendusta yang mengatas namakan Islam. Yang hanya menjual Islam ini dengan menghasilkan uang bagi mereka. Padahal bila mereka menginginkan banyak uang….hmmmm sesungguhnya pahala ghanimah lebih banyak dan lebih nikmat……hmmmmm, berjihad ????? siapa takut !!!!!!!!!!


Post a Comment

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Previous Post Next Post